Dana Rp 6 Jutaan Bisa Modifikasi Audio Mobil Berkualitas

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian konsumen, sektor audio mobil merupakan faktor utama yang bisa meningkatkan kenyamanan berkendara. Audio berkualitas baik juga diklaim lebih memanjakan dan menimbulkan efek relaksasi.

Klaim tersebut memang ada benarnya, khususnya bagi pengemudi yang rutin melintas di kawasan Ibu Kota Jakarta, dan selalu menjumpai kemacetan panjang.

Khusus konsumen yang menggandrungi musik dan hendak meningkatkan sektor audio mobil, modifikasi menggunakan komponen aftermarket bisa jadi solusi menarik.

Akong, Pemilik bengkel spesialis modifikasi audio Mobiltronik menjelaskan, komponen-komponen audio aftermarket saat ini sudah banyak yang murah, tapi kualitasnya tetap terjamin.

Baca juga: Jajal Fitur Canggih All New Honda CR-V Turbo

Lihat Foto

Modifikasi audio mobil menggunakan konfigurasi three way, cocok untuk pemula(Kompas.com/Daafa Alhaqqy)

“Kalau jaman dulu sekitaran tahun 2000-an, modif audio itu masih tergolong hobi elit, bujetnya minimal belasan juta rupiah. Kalau sekarang sudah murah-murah, bujetnya enggak mahal,” ucapnya saat dijumpai Kompas.com di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (26/1/2024).

Pada awal 2024 ini, paket modifikasi audio bujet sudah banyak tersedia dengan banderol terjangkau, mulai dari kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta, dan tersedia untuk hampir semua model mobil.

“Itu (modifikasi audio) sudah fullset, dapet sepasang speaker dan tweeter, subwoofer, sama DSP (digital signal processor) juga,” ucapnya.

Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Power Window Mobil Minta Jajan

Lihat Foto

Paket modifikasi audio mobil, terdiri dart tweeter, speaker, dan subwoofer. Harganya mulai Rp 7,5 Juta(Kompas.com/Daafa Alhaqqy)

Akong menambahkan, peningkatan audio setelah modifikasi juga tergolong signifikan dan sangat terasa, jika dibandingkan dengan versi bawaan pabrik.

Satu keunggulan dari modifikasi audio adalah adanya proses tuning. Akong mengibaratkan proses ini seperti menjahit baju yang disesuaikan secara khusus untuk konsumen saja.

“Nanti kan kita tes dulu customernya, misalnya suka lagu apa, suka musik bass atau santai, baru nanti di-tuning sampai suaranya betul-betul pas sama kuping,” ucapnya.