Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Hujan Jadi Musuh Utama Cat Mobil

Kompas.com - 21/01/2024, 11:01 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi bisa menimbulkan beberapa kerusakan pada mobil, khususnya pada area bodi dan cat. Untuk mencegah terjadinya hal ini, pengguna harus melakukan beberapa langkah pencegahan.

Langkah pencegahan paling umum tentunya selalu memarkir mobil di garasi, atau menggunakan sarung pelindung di parkiran umum. Namun opsi terbaik untuk jangka panjang adalah menggunakan lapisan coating.

Raymundus Arief, Chief Strategy Officer SCUTO Indonesia menjelaskan, air hujan di area perkotaan kandungannya tidak terlalu bersih, karena sudah tercampur polutan dan kotoran-kotoran lainnya.

“Ada istilahnya acid rain (hujan asam), maksudnya hujan tercampur dengan polusi di udara. Ini berbahaya untuk lapisan cat mobil, dan lambat laun bisa membuat ngelotok (terkelupas),” ucapnya kepada Kompas.com, pekan lalu.

Baca juga: Shell Indonesia Belum Mau Buka SPBU di IKN

Proses Nano Coating oleh Scuto Indonesia, Jakarta, Senin (28/3/2022)KOMPAS.com/Ruly Proses Nano Coating oleh Scuto Indonesia, Jakarta, Senin (28/3/2022)

Ray mengatakan, cat mobil perlu lapisan pelindung tambahan bernama protection coat, untuk mencegah terjadinya risiko terkelupas akibat terpaan hujan dan panas terus menerus.

“Lapisan cat mobil keluaran pabrik umumnya hanya memiliki perlindungan clear coat saja, dia menutupi cat primer dan membuat kilap. Tapi protection coat belum ada, jadi perlindungannya belum optimal,” ucap dia

Mobil yang sudah diberikan lapisan coating diklaim memiliki cukup banyak keunggulan, mulai dari perlindungan dari goresan-goresan halus, dan tentunya menjaga kualitas warna cat mobil.

Baca juga: IIMS 2024 Tetap Hadirkan Pameran Kapal dan Perahu

Cat mobil terkelupas dan mika menguning karena terpapar panas matahariKOMPAS.com/daafa Cat mobil terkelupas dan mika menguning karena terpapar panas matahari

Ray menambahkan, proses coating juga hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup, dengan catatan proses pengerjaannya benar dan semua lapisan tertutupi.

“Kalau proses coating menggunakan teknologi nano ceramic dan aplikasinya tepat, ini hanya perlu sekali saja seumur hidup. Karena cairannya sudah menyerap masuk sampai ke pori-pori,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com