Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Calya Sukses Lewati Tanjakan Terjal dengan Cara Jalan Mundur

Kompas.com - 21/01/2024, 09:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kondisi jalan dengan tanjakan ekstrem dan licin menjadi tantangan tersendiri bagi mobil penggerak roda depan.

Saat ada di kondisi ini, para pengemudi dituntut untuk menggunakan cara khusus, misalnya seperti video yang diunggah oleh akun Instagram bernama @undercover.id.

Dalam tayangan itu, mulanya memperlihatkan mobil Toyota Calya hendak menanjak di kondisi jalan licin dan bebatuan. Tampak pengemudi LCGC tersebut kesulitan, hingga harus memundurkan mobilnya.

Baca juga: VR46 Agency, Lini Bisnis Baru Valentino Rossi untuk Cari Sponsor

Pengemudi Calya berkelir merah itu kemudian kembali menjajal untuk melewati tanjakan, namun kali ini berbeda, yakni dengan cara mundur. Terlihat LMPV itu bisa lebih mudah melewati jalur curam yang licin.

Mobil dengan penggerak depan atau Front Wheel Drive (FWD) biasanya lebih sulit berjalan saat melewati jalan menanjak yang curam, ketimbang mobil berpenggerak belakang alias Rear Wheel Drive (RWD).

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, secara teknik kendaraan FWD memang lebih sulit saat melibas tanjakan dibandingkan dengan kendaraan RWD.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

 

“Kalau posisi di tanjakan tidak mampu itu akibat bobot kendaraan berpindah ke belakang dan roda depan tidak mendapat traksi akibatnya slip. Berbeda dengan kendaraan RWD, penggeraknya ada di belakang dan kalau di tanjakan maka roda penggerak mendapat traksi,” ucap Sony, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

Menurut Sony, cara tersebut memang bisa dilakukan mobil berpenggerak FWD jika kesulitan menanjak.

“(Bisa saja) FWD dijadikan RWD dengan cara menanjak mundur. Hal ini aman selama pengemudinya bisa menguasai kendaraan dalam hal kontrol emosi, kecepatan yang terukur, teknik menginjak pedal gas yang smooth dan teknik meminimalkan blindspot,” kata Sony.

Baca juga: Andalkan SUV dan Crossover, Mazda6 Setop Produksi di Jepang

Sementara itu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, trik menanjak dengan posisi mobil mundur tidak disarankan dalam perspektif berkendara aman atau safety driving, terlebih jika dilakukan di jalan raya.

“Karena posisi mobil berputar dan jalan mundur, maka bidang pandang pengemudi terbatas, dan ini bisa disikapi oleh kendaraan lain jadinya searah padahal berlawanan arah. Kalau gerakan mundur di posisi menanjak dan mobil tidak berada di jalur seharusnya, jadi membahayakan pengguna jalan lain,” kata Jusri.

Namun, menurut Jusri, kalau hal tersebut menjadi cara satu-satunya yang bisa dilakukan maka diperbolehkan dengan catatan adanya rekayasa jalan.

“Rekayasa jalan maksudnya, ada orang yang membantu untuk mensterilkan jalan dan memastikan mobil bergerak tetapi menyulitkan pengendara lain, maka boleh dilakukan,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau