BANDUNG, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pemilik kebun pisang yang marah kepada pengendara motor trail. Pemilik kebun itu marah karena kebunnya rusak dijadikan jalur peserta event off road.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, lokalpridegarage terlihat ada pemilik kebun yang marah dan langsung meminta ganti rugi pada salah satu peserta motor trail karena kebunnya rusak.
Baca juga: Diler VinFast Sudah Buka Pemesanan buat VF e34 dan VF 5
"Momen pemilik kebun pisang marah kepada peserta trail! Video ini dibagikan oleh akun tiktok Jerry Anaska yang juga peserta event motor trail yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Dalam video tersebut pemilik kebun pisang terlihat emosi karena kebun pisang miliknya rusak akibat dilewati oleh peserta event motor trail tersebut," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Jumat (12/1/2024).
View this post on Instagram
Dalam video tersebut sang pengendara menjelaskan bahwa dia terpaksa lewat jalur tersebut karena macet.
"Ini event di Bandung lur, dari awal sampai akhir itu emang treknya licin dan jalurnya macet lur, jadi mau enga mau melebar ke mana-mana. Ya kalau offroader sudah macet pasti dia cari alternatif lain dan saya cuma ngikutin ya karena tampaknya arahnnya melebar ke sini dan nabrakin pisang-pisang lur," kata pengendara dalam video tersebut.
"Tapi ini biasanya panitia ganti rugi lur. Apalagi kalau sudah hujan kaya gini lur, wah udah gak terkendali," ujarnya.
Kasus event motor trail jadi merusak sebetulnya bukan sekali terjadi.
Contoh kasusnya yaitu pada awal Maret 2023, tanaman edelweis rawa yang ditanam dan dirawat dua tahun di Kampung Cai Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak dilindas ratusan pengendara motor trail.
Baca juga: Ribuan Orang Pergi ke Malaysia Naik DAMRI Saat Libur Nataru
Saat itu para pengendara motor trail yang melintas di lahan edelweis rawa itu karena salah jalur. Pihak penyelenggara tidak menempatkan orang untuk mengarahkan para peserta. Hal itu membuat para peserta melenceng dari jalur yang ditentukan.
Bicara mengenai event motor trail, Wisnu Guntoro Adi, offroader dari Serigala Rider mengatakan, ada dua sisi yang perlu dilihat yaitu dari sisi peserta dan penyelenggara.
Dari sisi peserta, Gareng sapaan dia, mengatakan, saat mau main adventure trail peserta harus paham bahwa dia akan menerjang medan jalan yang sudah disiapkan panitia sehingga idealnya sesuai jalur.
Baca juga: Indy Autonomous Challenge Rilis Mobil Balap Tanpa Awak
"Permainan trail ya begitu, tentang bagaimana orientasi dan penetrasi. Jadi kita harus pintar-pintar melihat, kalau motor atau fisik kita enggak kuat ya jangan lewat situ," kata Gareng kepada Kompas.com, belum lama ini.
Peserta harusnya tidak egois, tetap berada di trek ketika terhambat, bukannya memotong lewat jalan yang bukan semestinya dan terima jalur yang sudah dibuat panitia.
"Taruh saja motornya, standarin, santai saja rileks, daripada dengan egoisnya ingin cepat sampai finis lalu merusak lahan orang, hutan lindung, alam, panitia enggak bisa disalahkan dalam hal ini," ucapnya.
Baca juga: United E-Motor Jual 1.000 Unit Motor Listrik Subsidi pada 2023
Kemudian dari segi panitia, semestinya menghitung kemampuan trek, apakah bisa memenuhi atau tidak peserta yang banyak.
"Siap enggak lintasannya, alamnya, menghadapi peserta itu, mereka (panitia) bisa enggak menghitung peserta," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.