Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Syarat Mendapatkan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp 10 Juta

Kompas.com - 02/01/2024, 10:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) resmi menaikkan tarif insentif konversi motor listrik dari sebelumnya Rp 7 juta, menjadi Rp 10 juta.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Selain itu, peraturan tersebut juga membatasi biaya konversi paling tinggi yang dilakukan oleh bengkel konversi tersertifikasi sebesar Rp 17 juta.

Baca juga: Harga BBM Pertamina 1 Januari 2024, Harga Pertamax Turun Lagi

Honda Vario 150 disulap menjadi motor listrik konversi, adopsi monoshock dan penggerak Hub-driveKompas.com/Daafa Alhaqqy Honda Vario 150 disulap menjadi motor listrik konversi, adopsi monoshock dan penggerak Hub-drive

Artinya, beban biaya yang perlu dikeluarkan konsumen untuk melakukan konversi motor listrik maksimum Rp 7 juta.

Biaya ini diperlukan untuk membeli battery pack, brushless DC (BLDC) motor, dan controller yang disesuaikan dengan rincian kapasitas energi listrik pada baterai dan daya motor listrik.

Beleid tersebut juga menyebutkan bahwa penerima bantuan insentif motor listrik konversi bukan hanya berlaku untuk perseorangan, melainkan juga meliputi kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah.

Baca juga: Intip Kabin Bus Tingkat Terbaru DAMRI, Pakai Layanan Pramugari

Bantuan ini akan diberikan kepada 50.000 unit motor listrik untuk tahun anggaran 2023, dan 150.000 unit motor listrik untuk tahun anggaran 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa keterbatasan suplai baterai masih menjadi halangan utama dalam program konversi motor berbahan bakar minyak ke listrik.

Oleh karenanya, salah satu instrumen pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi itu masih sangat kecil, jauh dari harapan. Maka, diperlukan hal-hal yang akhirnya dalam mengakselerasi penyaluran komponen baterai.

"Kuncinya adalah ketersediaan baterai listrik yang memang terbatas sekali, harus ada kepastian mengenai keberadaan stok baterai listriknya karena kita belum bisa bikin sendiri," kata Arifin, dalam siaran langsung Rapat Kerja Bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Jatah Bensin Sopir Diler Saat Antar Mobil Baru ke Konsumen

Stand Kementerian ESDM yang menawarkan motor listrik konversi di Indonesia Electric Motor Show (IEMS)KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Stand Kementerian ESDM yang menawarkan motor listrik konversi di Indonesia Electric Motor Show (IEMS)

Berikut ini ketentuan konversi motor listrik seperti yang tertera di laman Dirjen EBTKE Kementerian ESDM:

1. Pemohon dapat mengisi formulir pendaftaran secara online atau datang langsung ke bengkel konversi untuk mendaftar

2. Bengkel konversi melakukan pengecekan teknis kondisi sepeda motor dan kelengkapan surat-surat kendaraan (kesesuaian KTP, STNK, BPKB, nomor mesin, dan nomor rangka)

3. Melakukan persetujuan antara pihak pemilik sepeda motor dengan pihak bengkel mengenai biaya koversi

4. Pemohon mengisi surat pernyataan kesediaan konversi kendaraan bermotor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com