Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Kecelakaan Bikin Kantung Udara pada Mobil Mengembang

Kompas.com - 26/12/2023, 19:01 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kantung udara atau airbag pada mobil disiapkan sebagai fitur keselamatan untuk melindungi pengendara dari risiko cacat akibat benturan ketika kecelakaan terjadi.

Meski tidak ada jaminan pasti, setidaknya dengan fitur airbag risiko cedera akan berkurang. Bahkan sempat ada pria selamat dari padahal mobilnya ringsek saat kecelakaan. Ini menandakan fitur ini cukup efektif dalam melindungi penumpang.

Tapi, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kecelakaan akan menyebabkan kantung udara mengembang. Melainkan ada beberapa jenis kecelakaan yang bisa menyebabkan sistem keselamatan ini aktif.

Baca juga: Pria Ini Kecelakaan Fatal di Jalan Tol, Selamat karena Airbag padahal Mobil Ringsek

Lampu indikator airbag menyala Tangkapan layar Lampu indikator airbag menyala

Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo, mengatakan mengembangnya airbag karena sensor mendeteksi telah terjadi beberapa jenis benturan.

“Di mobil ada crash zone sensor, dia bekerja sebagai pendeteksi benturan pada mobil, jadi ketika mobil mengalami benturan atau tumbukan maka dia akan melapor ke modul airbag untuk memerintahkan kantung udara mengembang,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.

Eko mengatakan dengan beberapa jenis kecelakaan maka sensor akan membaca bahwa ada ancaman untuk pengendara.

Baca juga: Mengenal Masalah ECU Airbag yang Melanda Toyota dan Daihatsu

Airbag bekerja menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator. Foto: Peugeot Airbag bekerja menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator.

“Seperti mobil menabrak pembatas jalan, mobil terjun, bagian bawah mobil nyangkut batu, dan lain sebagainya yang mana benturan itu berpotensi membuat pengendara cedera karena hentakan,” ucap Eko.

Sedangkan bila kecelakaan itu hanya bergesekan, atau ada tumbukan dari belakang kemungkinan airbag tidak akan mengembang karena letak sensor berada di depan dan samping saja.

“Sensor tersebut ada di samping dan depan, itu tujuannya untuk mengantisipasi bila ada tumbukan dari arah depan dan samping,” ucap Eko.

Baca juga: Imbas Ecu Airbag, Toyota Juga Umumkan Recall Avanza, Raize, dan Veloz

Airbag bekerja menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator. Foto: Peugeot Airbag bekerja menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator.

Seperti yang diketahui bahwa kinerja airbag adalah menjaga pengendara tidak terhempas ke benda-benda yang keras di depan dan sampingnya.

Airbag juga bekerja bersamaan dengan sabuk keselamatan yang akan mengencang otomatis bila airbag mengembang,” ucap Eko.

Jadi, ada beberapa pemicu airbag mengembang karena tidak semua jenis kecelakaan bisa menyebabkan pengendara cedera. Begitulah sistem yang dirancang pada fitur airbag pada mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau