Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Casey Stoner Sarankan Motor MotoGP Kurangi Teknologi Canggih

Kompas.com - 26/12/2023, 10:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor MotoGP saat ini banyak disematkan teknologi canggih. Namun, bagi pebalap legendaris Casey Stoner, teknologi tersebut justru sebaiknya disingkirkan dari motor.

Menurutnya, dengan adanya seperangkat teknologi canggih pada motor MotoGP, malah akan membuat ajang balap ini menjadi kejuaraan untuk para insinyur, bukan pebalap.

 Baca juga: Casey Stoner Hampir Masuk Tim Satelit Yamaha di MotoGP

"Kembalikan ke tangan pebalap. Biarkan mereka bergerak sedikit. Biarkan mereka membuat kesalahan. Biarkan mereka meluncur. Saat ini, para insinyur mengendalikan semua yang mereka lakukan," ujar Stoner, dikutip dari Crash.net, Selasa (26/12/2023).

"Singkirkan itu semua! Ini cukup sederhana. Kami membiarkan para insinyur menciptakan mimpi mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur," kata Stoner.

Stoner memperingatkan bahwa peningkatan mesin berarti satu-satunya area di mana para pebalap dapat membuat perbedaan, adalah titik pengereman, yang mengarah pada kecelakaan.

Baca juga: Stoner Sudah Buktikan Motor MotoGP Tanpa Winglet Tetap Kompetitif

"Satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah titik pengereman saat memasuki tikungan, yang lainnya sudah diatur," ujar Stoner.

"Sekarang lebih sulit untuk memodulasi dengan winglet yang memberi tekanan pada ban depan. Anda mendapat beban pada ban depan secara konstan, jadi Anda tidak dapat membuat banyak perbedaan," kata Stoner.

Menurutnya, mengendarai motor adalah sebuah seni. Sekarang para pebalap tidak mengendalikan banyak elemen pada motor seperti di masa lalu.

Baca juga: Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

"Keluar dari tikungan Anda memiliki 280 tenaga kuda, Anda bisa memutar gas sepenuhnya, dan tidak akan membuat Anda terpelanting atau melakukan wheelie," ujarnya.

Sekarang ada perangkat lain yang menurunkan ketinggian motor dan mengurangi wheelie lagi.

Stoner mengatakan, sekarang faktor utamanya adalah pengereman dan masuk tikungan. Kecelakaan yang dilihat sekarang, para pebalap harus mengambil lebih banyak risiko pada pengereman, daripada mengendarai motor di sekitar masalah, mencari cengkeraman yang lebih baik daripada yang lain.

Baca juga: Mendikdasmen Bolehkan "Study Tour", Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Anak Piknik di Atas Rintihan Orangtua

"Mereka semua macet, didikte oleh perangkat elektronik. Lalu alat pengatur ketinggian motor? Singkirkan saja. Perangkat start? Singkirkan itu. Tak perlu. Sayap motornya terlalu lebar," ujar Stoner.

Namun, opini Stoner tersebut juga mendatangkan kontra dari sebagian orang. Pasalnya, kemajuan teknologi juga tidak dapat dipungkiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo Umumkan Indonesia Gabung Badan Keuangan BRICS New Development Bank
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau