Stoner Tertarik Bergabung dengan MotoGP, Siap Bikin Perubahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Casey Stoner merupakan salah satu pebalap legendaris MotoGP yang sudah pensiun sejak lama. Meski jarang terdengar lagi namanya, Stoner ternyata terus mengikuti perkembangan MotoGP hingga tertarik untuk bergabung.

Namun, bukan tertarik untuk kembali sebagai pebalap. Stoner mengaku tertarik untuk bekerja dengan Dorna Sports untuk membuat perubahan di MotoGP.

Baca juga: Masih Cedera, Alex Rins Absen di MotoGP Inggris 2023

"Saya sangat berhati-hati untuk berada dalam posisi di mana tiba-tiba mereka menggunakan saya sebagai suara yang dapat mereka manipulasi, untuk menyingkirkan saya," ujar Stoner, dikutip dari Crash.net, Kamis (20/7/2023).

Dok. @26_danipedrosa Dani Pedrosa saat berlaga pada MotoGP Spanyol 2023 di Sirkuit Jerez

"Saya lebih suka menyebabkan lebih banyak masalah dengan berada di luar dengan perspektif dari luar. Itu adalah sesuatu yang saya rasa bisa saya bawa ke meja karena saya tidak terkunci dalam sesuatu yang melihat perkembangan yang lambat. Saya berada di luar dan melihat perubahan besar selama bertahun-tahun," kata Stoner.

Stoner menambahkan, jika dia ditawari kontrak yang tepat dan diberi kuasa yang cukup, maka dia ingin membuat perubahan di MotoGP.

Baca juga: Diprotes Para Pebalap, MotoGP Ubah Cara Masuk Sesi Kualifikasi Q2

"Itu sulit, saya pernah berada di sana. Namun, saya ingin berada di sana dalam waktu yang tepat untuk membuat perubahan dengan mempertimbangkan perspektif semua orang," ujarnya.

AFP/MIRCO LAZZARI GP Sprint Race MotoGP Amerika 2023 di Circuit of The Americas (COTA), Minggu (16/4/2023) dini hari WIB. (Foto oleh by Mirco Lazzari gp / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Ada beberapa hal yang ingin Stoner lakukan untuk perubahan tersebut. Beberapa di antaranya adalah winglet dihilangkan, ride height device juga hilang, termasuk anti-wheelie.

"Kontrol traksi dikurangi hingga ke tingkat yang aman dan tidak lebih. Setengah dari semua ini harus dihilangkan. Perlu ada batasan pada aturan yang ada selama 10 tahun, sehingga para pabrikan dapat mengejar ketertinggalan mereka secara wajar dan tidak terus menggerakkan sistem aturan imajiner yang tampaknya tidak benar-benar ada," ujar Stoner.

"Bahkan ketika saya masih di sana, saya ingat orang-orang berkata 'oh, kita bisa mengubah peraturan untuk menyesuaikannya'. Apa gunanya buku peraturan jika Anda bisa mengubahnya?" kata Stoner.