BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Toyota

Menilik Kecanggihan Teknologi Ramah Lingkungan pada Kendaraan Toyota Hybrid System

Kompas.com - 24/11/2023, 11:32 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mobil listrik hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) saat ini jadi salah satu jenis kendaraan yang umum ditemui pasaran.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik mencapai 51.831 unit sepanjang 10 bulan pertama 2023. Angka ini naik 322 persen secara year-on-year (YoY) dari 12.281 unit.

Adapun jenis kendaraan hybrid masih mendominasi dengan total penjualan mencapai 39.911 unit atau sekitar 77 persen dari total penjualan mobil listrik.

Baca juga: Toyota Hilangkan Warna Biru pada Lini Produk Hybrid

Selain karena ramah lingkungan dan mampu meminimalisasi emisi gas buang, besarnya minat terhadap kendaraan tersebut juga didasari oleh hematnya penggunaan bahan bakar yang mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan mobil konvensional.

Hal itu tak mengherankan. Sebab, mobil hybrid dapat memanfaatkan energi listrik yang disimpan di baterai untuk menggerakkan mesin listrik sehingga dapat meminimalisasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Di Indonesia sendiri, pasar mobil hybrid didominasi oleh produk keluaran PT Toyota Astra Motor (TAM).

Baca juga: It’s Time for Everyone, Begini Komitmen Toyota Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Mendukung Target NZE 2060

Menurut data Gaikindo, produk keluaran Toyota, yakni Toyota Kijang Innova Zenix HEV jadi kendaraan hibrida paling laris pada periode Januari hingga Oktober 2023 dengan total penjualan mencapai 21.492 unit.

Selain itu, Toyota Yaris Cross Hybrid yang merupakan compact sport utility vehicle (SUV) juga masuk jajaran kendaraan hibrida terlaris dengan total penjualan mencapai 4.731.

Keunggulan mobil hybrid Toyota di pasar Indonesia disinyalir tak hanya berasal dari desainnya yang mampu menunjang kenyamanan, tapi juga berkat performa mesinnya yang mumpuni.

Berkat inovasi Toyota Hybrid System

Untuk diketahui, semua kelebihan kendaraan hibrida dari Toyota tak lepas berkat kehadiran teknologi Toyota Hybrid System (THS) yang disematkan pada produk kendaraan listrik asal Jepang tersebut.

Melalui THS, Toyota berkomitmen untuk menyediakan beragam teknologi elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tren Elektrifikasi, Ini Deretan Mobil Listrik Toyota Sesuai Jenis dan Kebutuhan Pengguna

Sistem tersebut dikembangkan oleh Toyota untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi gas buang, dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.

Kendaraan hybrid dari Toyota dilengkapi dengan Toyota Hybrid Systems (THS). Dok. TAM Kendaraan hybrid dari Toyota dilengkapi dengan Toyota Hybrid Systems (THS).

THS adalah sistem yang menggabungkan mesin bensin dan dua motor listrik untuk menggerakkan kendaraan.

Selain mesin bensin dan motor listrik, sejumlah komponen utama lain yang disematkan pada teknologi ini adalah baterai, inverter, power split device, reduction gear, regenerative braking, generator, dan transmisi.

Dilansir dari laman toyota.astra.co.id, THS digunakan pertama kali di sedan Prius Hybrid pada 1997. Waktu itu, Toyota menyandingkan mesin bensin 1.5 L VVT dan motor listrik.

Prius generasi pertama dengan THS itu pun mampu menekan konsumsi bahan bakar kurang lebih 21 kilometer (km) per liter. Artinya, 1 liter bensin sanggup menempuh jarak rata-rata 21 kilometer.

Baca juga: Wujudkan Netralitas Karbon, Toyota Ajak Masyarakat Memulai Hidup Berkelanjutan

Saat melakukan pengereman, mesin kendaraan dengan THS akan memasok listrik ke baterai untuk dikonversi menjadi sumber tenaga yang mampu menggerakkan mobil lewat regenerative braking.

Adapun saat mobil berakselerasi dengan kecepatan tinggi, THS akan menghubungkan motor listrik dengan mesin bensin agar tenaga yang dihasilkan mesin kendaraan lebih besar.

Jika baterai kendaraan tidak mencukupi, mesin bensin secara otomatis akan menggerakkan motor untuk menghasilkan sumber listrik yang digunakan untuk menggerakan roda depan.

Adapun Toyota Kijang Innova Zenix HEV menggunakan teknologi THS generasi kelima yang menggabungkan mesin bensin 2.0L TNGA dan motor listrik dengan baterai lithium ion.

Sistem tersebut dapat menghasilkan tenaga gabungan maksimum 223 horse power (hp) dan konsumsi bahan bakar yang irit, yaitu 21 km per liter.

Mesin tersebut pun sangat ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas buang dan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari pengereman regeneratif untuk mengisi ulang baterai.

Tak hanya itu, Mesin Toyota Kijang Innova Zenix HEV dengan THS juga memenuhi standar EURO4 sehingga menjamin kualitas pembuangan yang lebih baik ketimbang generasi sebelumnya.

Baca juga: It’s Time for Everyone, Begini Komitmen Toyota Ajak Seluruh Masyarakat Ikut Mendukung Target NZE 2060

Bagian dari kampanye It’s Time for Everyone

Kehadiran THS dan kendaraan listrik dari Toyota adalah bagian dari kampanye “It’s Time for Everyone” yang digaungkan perusahaan untuk mendukung program netralitas karbon sebagai upaya mencegah peningkatan risiko pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change).

Lewat kampanye tersebut, Toyota berusaha untuk mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan dari kendaraan konvensional dengan menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, baik itu kendaraan listrik maupun kendaraan yang menggunakan energi terbarukan.

Vice President Director TAM Henry Tanoto mengatakan, kampanye It’s Time for Everyone juga hadir untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060.

“Melalui gerakan It’s Time for Everyone, Toyota menyediakan akses bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bersama-sama mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Henry dilansir dari laman id.itstimeforeveryonemovement.co.id, Jumat (2/12/2022).

Selain menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, Toyota juga secara aktif melakukan aksi pengurangan emisi karbon dan melakukan carbon offset dalam berbagai bentuk inisiatif sejak beberapa tahun terakhir.

Tak hanya itu, Toyota juga telah berkolaborasi dengan perusahaan rintisan (startup) Rekosistem, untuk pengadaan stasiun sampah atau waste station di berbagai tempat di Indonesia. upaya ini telah dilakukan sejak Desember 2022.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com