Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Yakin Kendaraan Listrik Bakal Laris Tahun Depan

Kompas.com - 08/11/2023, 19:31 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI meyakini bahwa permintaan kendaraan bermotor listrik di dalam negeri akan semakin terakselerasi pada tahun depan. Apalagi, insentif pembelian atas produk dimaksud bakal diperpanjang.

Sehingga enam tahun setelahnya alias pada 2030, terdapat dua juta mobil dan 12 juta sepeda motor listrik yang beropeasi di Indonesia.

"Saat ini sudah ada kenaikan sekitar satu persen. Memang belum maksimal tapi ini berkembang dari tahun ke tahun," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Rachmat Kaimuddin, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Ini Mobil yang Biasanya Masih Gunakan Ban Dalam

Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkanDokumentasi Tim Komunikasi Lifepal Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkan

"Harapan kita akhir tahun akan ada peningkatan. Sementara target jangka panjang di tahun 2030 nanti dua juta mobil dan 12 juta motor," lanjutnya.

Dalam merangsang pasar untuk menggunakan kendaraan listrik, Rachmat mengatakan bahwa pemerintah telah meluncurkan program insentif mulai September 2023, yang akan berlangsung dalam dua periode. Insentif ditunjukkan ke satu juta motor dan 100.000 mobil listrik.

Insentif untuk sepeda motor listrik yang diberikan senilai Rp 7 juta, termasuk untuk konversi. Sementara pada mobil, insentifnya dalam pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10 persen.

Bantuan diberikan hanya untuk produk kendaraan listrik yang mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimum 40 persen.

Baca juga: Cara Menjaga Bodi Mobil dari Karat dan Keropos

Ilustrasi subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik.

"Kami berikan bantuan pemerintah dan insentif fiskal yang memenuhi TKDN 40 persen. Untuk produsen yang sudah memenuhinya silahkan mengajukan. Saat ini sudah ada beberapa puluh pabrik tapi yang memenuhi TKDN sekitar 15 persen," kata dia.

"Sementara saat ini sudah ada beberapa rencana untuk pabrik baterai di Indonesia. Memang Indonesia sudah punya sumber mineral yang baik untuk komponen baterai dan pabriknya sudah ada (rencan) di Sulawesi, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," lanjut Rachmat.

"Ke depan pabrik baterai akan berakitan dengan pabrik otomotif itu sendiri. Pabrik baterai ada dan otomotifnya akan berkaitan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau