Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjakan Spongebob Viral Lagi, Begini Tips Aman Melewatinya

Kompas.com - 04/11/2023, 17:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, viral kembali di media sosial mengenai Tanjakan Spongebob. Dalam video tersebut, terlihat Toyota Sienta terperosok masuk pekarangan warga karena tidak kuat menanjak.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @agoez_bandz4 pada Jumat (3/11/2023). Tapi, insiden tersebut sebenarnya terjadi pada pertengahan tahun lalu.

Tidak sedikit warganet yang mengomentari tentang curamnya tanjakan yang juga terkenal dengan sebutan "Tanjakan Rock Bottom" tersebut.

Baca juga: Berjalan Zig-zag, Teknik Benar Saat Mobil Lewati Tanjakan Curam

"Jalur shortcut paling favorit ini kalo dr arah subang," ujar pemilik akun @mac_prakoso.

"Kalau pake maps pasti di tunjukin lewat jalur ini," tulis pemilik akun @ependymuhamad.

"Sudah keliatan tinggi jalan sempit berani nekat. Harus sadar diri aja lah dan pahami kondisi mobil," ujar pemilik akun @allanzannaker.

 

Baca juga: Nestapa Pemain Sirkus OCI Taman Safari: Dirantai, Disetrum, hingga Dipisahkan dengan Anak

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, tanjakan ini memang masuk kategori bahaya. Sebab, yang lewat situ dari golongan pengemudi terampil sampai dengan pemula.

"Saya pernah dua kali lewat situ, memang panjang dan terjal. Cuma karena waktu pertama kali lewat pakai mobil 1.500 cc. Nah, yang kedua saya lebih siap, karena pakai mobil 2.400 cc diesel," ujar Sony, duta merek GT Radial, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, langkah pertama yang dia lakukan saat itu adalah menghitung sudut dan panjang tanjakan. Lalu yang kedua, ada atau tidak ruang di kiri atau kanan jalan jika seandainya mobil gagal menanjak.

Baca juga: Trik Mobil Listrik Lewat Tanjakan Curam, Harus Cari Momentum

"Langkah berikutnya, saya menggali kemampuan mobil sendiri. Dengan 1.500 cc, pasti bisa kalau tidak ada beban muatan berlebih di kabin. Kalau transmisi manual, tidak ada masalah. Tapi, kalau matik harus disiasati dengan cara manual," kata Sony.

"Pertama, agak agresif. Kedua, masuk gigi rendah atau gear tiptronic. Dengan begitu, penggantian gir ke tinggi diatur oleh pengemudi. Sehingga, RPM atas bisa terjaga dan tidak turun. Tapi, pastikan juga CVT tidak dalam kondisi panas," ujarnya.

Menurutnya, pengemudi harus yakin terlebih dahulu dan memiliki perhitungan yang matang. Ketika tanjakan sudah kosong, lakukan dengan ancang-ancang atau momentum sebelum menanjak. Saat menanjak, pertahankan putaran mesin di 3.500 RPM hingga 4.000 RPM, dengan gigi rendah.

Baca juga: Ramai soal Uang Kertas Biru tapi Nominal Rp 5.000, Bagaimana Tanggapan BI?

"Kunci dari keberhasilannya adalah akurasi perpaduan ketrampilan dan teknik yang digunakan. Ingat juga, jangan santai atau meremehkan," ujar Sony.

Sony menambahkan, untuk mobil dengan mesin berkapasitas 1.000 cc atau 1.200 cc juga bisa saja menanjak selama teknik yang digunakan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
coba aja jajal tanjakan di daerah perbukitan ujung berung bandung, lebih ekstrim jalannya sempit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kejagung Ungkap Nego Ketua PN Jaksel, Minta Uang Suap Dikali 3
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau