JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berharap pemerintah mulai mempertimbangkan opsi pemberian insentif bagi produsen, khususnya dalam hal riset dan pengembangan kendaraan dengan energi alternatif.
Untuk diketahui, sejauh ini pemberian insentif dari pemerintah hanya difokuskan pada konsumen saja. Contohnya yakni program diskon ppn untuk mobil listrik sebesar 10 persen.
Bob Azam, Wakil Direktur TMMIN menjelaskan, manfaat insentif alias dukungan pemerintah semacam ini belum dirasakan oleh produsen.
Baca juga: MotoGP Mandalika Diklaim Sukses, Pacu Ekonomi dan Pariwisata Indonesia
“Selama ini kan insentif yang diterima konsumen, kalau beli mobil ppn dikurangi, tapi produsen belum dapat insentif. Jadi ke depan mungkin bisa dipikirkan bagaimana memberikan insentif bagi produsen. Khususnya untuk industri yang sifatnya pionir,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).
Industri pionir yang dimaksud adalah segala bentuk inovasi, riset dan pengembangan teknologi yang kategorinya masih baru, seperti energi alternatif bebas emisi.
Menurut Bob, dari segi teknis pengembangan, pemberian insentif diklaim bisa lebih memacu produsen dalam hal kompetisi berinovasi, untuk memunculkan opsi-opsi energi alternatif baru.
Baca juga: Kendaraan Listrik Diklaim Sumbang Banyak Emisi, Toyota Beri Tanggapan Ini
Industri pionir juga tidak terbatas pada kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) saja, pengembangan bahan bakar alternatif seperti bioetanol dan sejenisnya.
“Listrik itu kan pionir, kemudian ada lagi bioetanol dan lain-lain. Pionir itu kan selalu rugi, kalau tidak ada insentif, tidak ada (produsen) yang mau masuk ke situ,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.