JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengaku serius dalam upaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia (KLBB).
Upaya tersebut dibuktikan dengan upaya memaksimalkan local content alias tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), untuk semua model kendaraan berbasis baterai, baik itu mobil listrik atau mobil hybrid.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN menjelaskan, catatan produksi dan pemenuhan TKDN milik Toyota dinilai cukup baik, dan memiliki persentase yang tinggi.
“Sekarang local content untuk semua produk kami (TMMIN) sudah mencapai 85 persen, terutama bagi keluarga (merek) Kijang,” ucapnya, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: IMI Lega Pemerintah Akhirnya Resmikan Aturan Mobil dan Motor Custom
Peningkatan jumlah komponen dalam negeri tersebut juga diklaim banyak menyerap tenaga lokal, dan dianggap sebagai peningkatan yang sangat signifikan.
“Kami mulai produksi di tahun 1977 dengan Kijang generasi pertama, spare partnya masih import dan pass through. Kemudian mulai assembling dan pengembangan untuk tier 1 dan tier 2, dan local content terus bertambah,” ucapnya.
Nandi mengatakan, upaya-upaya pengembangan tersebut selalu ditingkatkan, dan untuk tahap selanjutnya, akan diperluas bagi komponen produksi dan model kendaraan berbasis baterai.
“Ke depannya, target kami adalah lokalisasi semua suku cadang dan produk-produk untuk kendaraan elektrifikasi, baik listrik atau hybrid,” ucapnya.
Baca juga: Kendaraan Listrik Diklaim Sumbang Banyak Emisi, Toyota Beri Tanggapan Ini
Pada kesempatan terpisah, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), menyebut jika Toyota memang berencana memperbanyak lini kendaraan berbasis baterai dalam waktu dekat.
Menurut Anton, konsumen Indonesia dianggap sudah siap untuk mulai mengadopsi kendaraan berbasis baterai, khususnya jenis Hybrid.
“Pastinya kami (TAM) akan ekspansi, nambah model mobil (hybrid). Paling baru sudah kami luncurkan All New Alphard Hybrid, RAV4 Hybrid, Corolla Cross Hybrid, dan Prius Hybrid juga,” ujar Anton kepada Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).
Baca juga: Pegiat Custom Sebut Tak Ada Diskusi Soal Regulasi Kustomisasi
Anton menambahkan, salah satu harapan lain yang ingin diraih TAM adalah menyediakan teknologi hijau untuk semua lapisan konsumen. Tidak hanya di segmen premium, tapi juga di entry level.
“Yang pasti ke depannya, produk-produk hybrid atau elektrifikasi macam BEV, HEV, dan lain-lain akan ditambahkan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.