Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Harap Pemerintah Juga Berikan Insentif buat Produsen

Kompas.com - 19/10/2023, 09:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendukung persebaran kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) sebagai moda transportasi bebas emisi, pemerintah gencar memberikan program bantuan. Salah satunya melalui pengadaan insentif diskon ppn mobil listrik senilai 10 persen.

Aturan insentif ini tertulis dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.

Walaupun tampak memberikan banyak manfaat, program ini ternyata bersifat linear, di mana hanya pihak konsumen yang bisa menikmati program insentif dari Pemerintah.

Baca juga: Ekspor Mobil ke Meksiko Terhambat Pembatasan Kuota

TAM Hadirkan Privilege Parking dan Charging Station Pertama untuk EV Toyota di Mall?Direktur Utama PT Toyota-Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda (kiri), Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto (kedua kanan), disaksikan CEO Agung Sedayu Group Alexander H. Kusuma (kedua kiri) dan CMO ASHTA Frans Kurnia Arsianto (kanan) tengah melakukan pengisian daya listrik ke Toyota bZ4X, saat meresmikan area privilege parking dan charging station untuk electrification vehicle (EV) Toyota, di ASHTA District Mall, Jakarta Selatan, Selasa (3/10). Keberadaan area privilege parking dan charging station pada mall yang berlokasi di pusat kawasan bisnis Jakarta merupakan wujud komitmen Toyota untuk menghadirkan ekosistem yang mendukung mobilitas kendaraan elektrifikasi yang terdiri dari Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota sebagai bagian dari Total Mobility Solution yang lengkap dan berkelanjutToyota Astra Motor TAM Hadirkan Privilege Parking dan Charging Station Pertama untuk EV Toyota di Mall?Direktur Utama PT Toyota-Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda (kiri), Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto (kedua kanan), disaksikan CEO Agung Sedayu Group Alexander H. Kusuma (kedua kiri) dan CMO ASHTA Frans Kurnia Arsianto (kanan) tengah melakukan pengisian daya listrik ke Toyota bZ4X, saat meresmikan area privilege parking dan charging station untuk electrification vehicle (EV) Toyota, di ASHTA District Mall, Jakarta Selatan, Selasa (3/10). Keberadaan area privilege parking dan charging station pada mall yang berlokasi di pusat kawasan bisnis Jakarta merupakan wujud komitmen Toyota untuk menghadirkan ekosistem yang mendukung mobilitas kendaraan elektrifikasi yang terdiri dari Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota sebagai bagian dari Total Mobility Solution yang lengkap dan berkelanjut

Pasalnya, pihak produsen yang banyak melakukan proses riset pengembangan (RnD) dan inovasi untuk kendaraan alternatif internal combustion engine (ICE) justru tidak merasakan manfaat serupa dari program insentif.

Terkait hal ini, Bob Azam, Wakil Direktur Toyota Motor Maufacturing Indonesia (TMMIN), berharap pemerintah bisa membuka keran insentif tidak hanya bagi konsumen, tapi juga produsen.

Menurutnya, kontribusi produsen dalam hal RnD dan inovasi kendaraan juga sangat berperan dan berkontribusi dalam penurunan angka emisi melalui proses transisi, dan membantu realisasi negara net-zero emission.

Baca juga: Toyota Bakal Tingkatkan TKDN Kendaraan Elektrifikasi

Corolla Cross HEV Bioetanol E100KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Corolla Cross HEV Bioetanol E100

“Yang harus dimaksimalkan sekarang adalah transisi, supaya apa? Supaya pada tahun 2030 nanti, emisi tidak bertambah lagi. Untuk itu, setiap upaya yang bisa menurunkan emisi harus diberi insentif,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Rabu (18/10/2023).

Dia menambahkan, inovasi yang dilakukan produsen untuk menurunkan emisi juga cukup beragam dan tidak melulu berfokus pada KLBB, tetapi juga teknologi bahan bakar alternatif seperti bioetanol, yang bersumber dari bahan nabati.

“Tujuannya supaya ada diversifikasi energi juga, dan ketahanan energi juga,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau