Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pungli, Bajing Loncat Juga Jadi Musuh Sopir Truk

Kompas.com - 26/09/2023, 16:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menjalankan profesi sebagai sopir truk tidak luput dari beragam tantangan yang menghambat aktivitas dalam mengantar muatan.

Bukan hanya pungli atau pungutan liar dari sejumlah oknum, bajing loncat juga masih menjadi momok menakutkan bagi sopir truk.

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Bambang Widjanarko mengatakan, fenomena pungli biasanya bisa disiasati dengan menyiapkan sejumlah dana bagi para oknum yang meminta jatah.

Namun, aksi kejahatan bajing loncat justru hal yang tidak bisa diprediksi dan diantisipasi oleh sopir truk.

Bajing loncat itu sebutan untuk tindakan kejahatan yang dilakukan oleh oknum yang menyasar muatan truk secara diam-diam saat truk sedang melaju. Yang satu tugasnya membonceng sepeda motor, yang satu lagi secara akrobatik akan loncat dari sepeda motor ke bak truk ,” kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Segini Biaya Pakai Jasa Inspeksi Mobil Bekas

Nantinya, setelah bajing loncat naik ke bak truk, mereka akan menurunkan muatan yang diangkut oleh truk dengan cara dilempar.

Bambang menyebutkan, biasanya sembako atau muatan dengan nilai jual mahal yang akan jadi incaran bajing loncat.

Aksi bajing loncat di Jalan Raya Bekasiinstagram.com/romansasopirtruck Aksi bajing loncat di Jalan Raya Bekasi

Baca juga: Bahas Desain Motor Listrik Gesits Raya

Apabila sudah menjadi korban sasaran bajing loncat, biasanya sopir langsung melakukan laporan karena itu menyebabkan kerugian besar.

“Kalau masalah pungli sopir memang jarang membuat laporan kepada pihak berwajib sebab mereka sudah punya alokasi dana untuk itu. Laporan sopir truk biasanya tentang bajing loncat. Kalau di Jakarta, di Yos Sudarso sampai ke Cakung dan Cilincing banyak sekali bajing loncat,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com