Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Morbidelli Pindah ke Ducati, Yamaha Mau Depak ke WSBK

Kompas.com - 20/09/2023, 10:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Motosan.es

JAKARTA, KOMPAS.com - Franco Morbidelli akhirnya menandatangani kontrak dengan Pramac Racing musim 2024. Pebalap asal Italia itu kini bisa bernapas lega mengingat posisinya di tim pabrikan Yamaha sebetulnya terancam.

Kabar Morbidelli bakal ke Ducati sebetulnya terbaca belum lama ini, di mana bos Mooney VR46 Racing Valentino Rossi berbicara kepada Pramac Racing untuk menggaet Morbidelli yang merupakan murid Rossi di VR46 Academy.

Baca juga: Operasional Bus Bumel Sudah Tidak Pakai Kondektur

“Ya, saya tenang sekarang. Sadar masih ada yang bisa dilakukan di MotoGP. Anda tahu, orang-orang berbicara lebih banyak, lebih sering, dan mereka menjadi semakin bersemangat," kata Morbidelli dilansir dari Motosan, Rabu (20/9/2023).

"Ditambah lagi, aku sensitif. Aku merasa tidak enak karenanya, meskipun, pada saat yang sama, lama-kelamaan aku menjadi bersemangat. Sensitivitas ini adalah sisi Brasil saya," katanya.

Morbidelli akan menggantikan Johann Zarco yang hijrah ke tim satelit LCR Honda dan mengisi tempat yang ditinggalkan Alex Rins. Sedangkan Rins pindah ke Monster Energy Yamaha yang ditinggalkan Morbidelli.

Morbidelli mengatakan, alasan dia pindah ke Ducati sebab Yamaha ingin mendepaknya dari MotoGP dan mengirimnya ke WorldSBK.

Baca juga: Angka Kecelakaan Tahun Ini di Jakarta Capai 8.254 Kasus

“Ya, Yamaha menawari saya Superbike, tapi saya bahkan tidak memikirkannya. Saya berharap bisa melakukannya dengan baik di Pramac, saya sangat berharap demikian, dan saya berharap ini adalah tim yang sangat berbeda dengan Yamaha," katanya.

"Saya tahu dinamika dalam tim saya berikutnya akan berubah, yang jauh lebih besar dan memiliki struktur yang ujung piramidanya sangat jauh sehingga hampir tidak terlihat," katanya.

Morbidelli juga memutuskan hengkang dari Yamaha karena melihat peningkatkan motor Yamaha yang kurang berkembang dalam beberapa tahun belakangan.

"Beberapa tim lain, mereka berbeda. Namun bukan itu yang hilang pada tahun-tahun ini, yaitu apa yang hilang yang diberikan pada tingkat mekanis,” kata Morbidelli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27 Tentara Tewas dalam Tragedi Pembajakan Kereta di Pakistan, Ratusan Sandera Selamat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau