Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 07:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bus bumel atau bus ekonomi dengan kondisi kendaraan yang sudah tidak muda, saat ini masih bertahan menjadi transportasi yang mewarnai lalu lintas di Indonesia.

Kendati jumlahnya tidak sebanyak dulu, bus dengan trayek antarkota dalam provinsi (AKDP) tersebut masih bisa ditemukan beroperasi mengantarkan penumpang.

Bila diperhatikan, mayoritas bus bumel dari beberapa perusahaan otobus (PO) yang masih beroperasi punya kesamaan, yakni ditopang oleh sasis Mitsubishi. 

Baca juga: Lagi, Prabowo Sopiri Jokowi Naik Maung Generasi Terbaru

Ari, salah satu sopir bus PO Pusaka mengatakan, unit bus dari PO Pusaka sejak lama sudah mengandalkan sasis medium bus dari Mitsubishi karena punya ketangguhan yang mendukung aktivitas bus untuk stop and go. 

"Bus kami itu punya trayek tidak masuk jalan tol karena mengantarkan dan menurunkan di jalan-jalan yang padat penduduk saja. Jadi butuh sasis medium bus yang tangguh seperti Mitsubishi BM untuk aktivitas itu. Bus kami juga ada yang pakai sasis Mitsubishi Colt Diesel," kata Ari kepada Kompas.com, Senin (18/9/2023). 

PO MiniartaFacebook Miniarta PO Miniarta
PO MiniartaFacebook Miniarta PO Miniarta

Baca juga: WNA yang Dorong Polisi Saat Ditilang di Bali Hanya Ditegur, Ini Penjelasan Polda Bali

Coki, sopir bus PO Miniarta juga mengatakan, sasis medium bus dari Mitsubishi dari sisi perwatan dan perbaikan termasuk mudah.

Apabila ada kerusakan sparepart tertentu, komponen mudah ditemukan di pasaran. Sehingga budjet untuk perbaikan dan perawatan tidak terlalu mahal.

"Sejak awal, Mini arta memang sudah pakai sasis Mitsubishi. Saat ini kebanyakan yang masih tersisa itu Mitsubishi Colt Diesel. Tapi ada juga beberapa yang pakai Isuzu Bison," kata Coki.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com