Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ujian Praktik SIM C di Satpas Klaten, Sarat Etika Berkendara

Kompas.com - 08/08/2023, 16:31 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Minimnya etika berkendara masih menjadi hal yang cukup meresahkan.

Maka dari itu sebagian pihak berharap dalam pembuatan SIM ditanamkan norma-norma tersebut. Tujuannya agar pengendara saling menghormati satu dengan yang lain.

Dengan trek ujian praktik SIM C yang baru ini, diharapkan peserta bisa menerapkan etika berkendara yang sudah dilakukan saat ujian. Sehingga, ketika berkendara di jalan raya menjadi lebih santun.

Kasatlantas Polres Klaten AKP Sugiyanto Kaslan mengatakan, tidak hanya dituntut mahir, dalam ujian praktik SIM C ini peserta juga diajarkan etika berkendara.

Baca juga: Lintasan Ujian Praktik SIM C Terbaru di Solo Dinilai Lebih Sesuai

Peserta ujian SIM C di Satpas Klaten sedang menyimak aturan praktik menggunakan trek baru.Kompas.com/Erwin Setiawan Peserta ujian SIM C di Satpas Klaten sedang menyimak aturan praktik menggunakan trek baru.

“Mulai dari persiapan, peserta harus bisa mempraktikan secara mandiri memeriksa kelengkapan kendaraan seperti menyalakan lampu, memeriksa tekanan ban, memastikan fungsi rem dan pemakaian peralatan keselamatan seperti helm dan sepatu,” ucap Sugiyanto kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Sugiyanto mengatakan, keselamatan diri merupakan bagian dari etika berkendara karena berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain.

Peserta juga dituntut memiliki kemahiran dalam berkendara, dengan demikian etika berkendara akan lebih mudah tercipta.

Misal, peserta harus bisa menyesuaikan kecepatan laju kendaraan agar seirama dengan pengendara lain.

Baca juga: Bikin SIM C Tak Lagi Pakai Uang Tunai, Warga: Bagus, Enggak Ribet, Hindari Pungli

Petugas sedang memberi contoh aturan ujian praktik SIM CKompas.com/Erwin Setiawan Petugas sedang memberi contoh aturan ujian praktik SIM C

“Saat berhenti, peserta juga harus bisa stabil selalu menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, saat mulai berjalan kembali peserta juga dituntut selalu memperhatikan keamanan sekitar; depan, kanan, kiri dan belakang,” ucap Sugiyanto.

Dengan demikian, sikap peduli pengendara akan tertanam. Jangan sampai berkendara tidak memperhatikan pengguna jalan lain, aturan lalu lintas dan sejenisnya.

Sugiyanto mengatakan, pada area keselamatan seperti di persimpangan, area sekolah, perkantoran, dan sejenisnya biasanya ramai pejalan kaki. Peserta harus memperhatikan kondisi tersebut sehingga aman dalam berkendara.

Baca juga: Trek Zig-zag dan 8 Dihapus dalam Ujian Praktik SIM C, Begini Bentuk Lintasan Terkini


“Begitu juga saat bermanuver ke kanan atau kekiri untuk menghindari objek di depan, maka peserta dituntut tetap menghormati pengendara lain dengan menyalakan lampu sein, sehingga pengendara lain di belakang bisa memahami,” ucap Sugiyanto.

Sugiyanto berharap setelah peserta dinyatakan lulus ujian SIM C, maka ketika berkendara di jalan umum bisa menerapkan ilmu yang sudah didapatkan saat ujian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com