JAKARTA, KOMPAS.com - Ada anggapan pemilik sepeda motor yang menjadi korban pencurian enggan melapor ke polisi sebab akan dimintai sejumlah uang. Anggapan ini cukup melekat di benak masyarakat.
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama, mengatakan, anggapan tersebut bisa terjadi padahal asal mulanya tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan dari cerita-cerita yang tidak jelas sumbernya.
Baca juga: Lihat Lebih Detail Taksi Bekas Modifikasi, Sudah Siap Mejeng
"Menurut saya kalau hilang lapor saja, dimintain uang tidak sama polisi. Kalau diminta uang zaman sekarang media sosial laporan banyak. Netizen kita kan lebih hebat. Rasanya tidak mungkin ada polisi yang warga datang (begitu)," kata Putra yang ditemui belum lama ini.
Putra mengatakan, memang dalam pelaporan pencurian motor polisi mesti lebih detail mencari fakta. Sebab ada kasus yang terjadi pelapor bohong motornya hilang karena ingin menghindari cicilan.
"Hanya memang kadang modus laporan palsu itu terjadi. Dia mengaku motornya hilang untuk menghindar dari cicilan," kata Putra.
Baca juga: Lintasan Berubah, Ujian Praktik SIM C1 untuk Moge Jadi Lebih Mudah
"Maka kadang polisi bukan menghambat warga untuk pelaporan tapi memang lebih hati-hati, kadang kita cek TKP-nya, saksi-saksi tetangga. Karena kalau hilang pasti kan ada proses tidak tiba-tiba," ujar dia.
"Kalau hilang pasti kami bertanya mana kunci kontaknya. Ada dua kan kunci kontak. Kalau motor hilang kunci tidak hilang. Kemudian bukti kepemilikan. Sebab pengungkapan kejahatan yang sulit ialah pengungkapan curanmor," ujar Putra.
Di sisi lain Putra mengatakan, pencegahan pencurian motor harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Pemilik motor mesti paham memang ada motor tertentu yang diincar pencuri.
Baca juga: Modus Selundupkan Motor Curian, Ditutupi Kasur dan Terpal
Pencegahan dari hilir perlu ditingkatkan. Masyarakat sebagai konsumen pengguna sepeda motor terutama pemilik skutik seperti Honda Beat, Vario, Scoopy serta Yamaha Mio dan Nmax, perlu lebih waspada.
"Pemilik motor yang menjadi target atau sasaran utama pelaku, harus mengetahui dan menyadari bahwa motor yang dia beli memiliki security system standar pabrikan yang sangat lemah," ujar Putra.
Untuk itu, Putra mengimbau pemilik motor harus secara swadaya menambah kunci ganda SNI, alarm dan GPS untuk antisipasi jika terlanjur hilang masih bisa dilacak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.