JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak pelaku industri China untuk ikut berinvestasi membentuk ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Jokowi di depan para pengusaha China di Chengdu, Jumat (28/7/2023).
Pasalnya, investasi di industri ekosistem kendaraan listrik saat ini menjadi prioritas pemerintah yang mencangkup produksi bahan baku baterai, baterai, hingga mobil listrik.
"Saya lihat beberapa dari sini juga sudah masuk untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang ingin kita bangun ke depan," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sektariat Presiden, Jumat.
Baca juga: ESDM Klaim ada 4.578 Pemohon Konversi Motor Listrik, 95 Persen di Jawa
"Perkiraan kita di 2035, produksi untuk mobil bisa di atas 1 juta dan untuk kendaraan roda dua 2,4 juta," lanjutnya.
Diketahui, pada Januari-Mei 2023, total mobil listrik yang telah diproduksi di dalam negeri mencapai 17.247 unit.
Meski demikian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di dalam negeri masih rendah.
Kondisi tersebut karena kapasitas total produksi bus listrik hanya 2.480 unit, mobil listrik sejumlah 29.000 unit, dan sepeda motor listrik sebanyak 1,42 juta unit.
Baca juga: Luhut Minta Sinergitas buat Program Konversi Motor Listrik
Dalam pertemuan itu pula, Jokowi sampaikan beberapa hasil kunjungan bilateral bersama Presiden China XI Jinping.
"Presiden (Xi Jinping) menyampaikan, beliau concern dan akan memberikan dorongan ke arah yang saya minta. Di luar itu juga tetap akan didorong semuanya khusus Indonesia," ucap Jokowi.
"Dan secara khusus tadi malam saya minta agar kawasan industri di Kalimantan Utara diberikan dorongan dan kedua kerja sama untuk di IKN juga diberikan dorongan," ujar dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya