JAKARTA, KOMPAS.com – Penerimaan konsumen mengenai motor listrik bersubsidi terbilang lambat. Sejauh ini baru ada puluhan unit yang tersalurkan, dari target total 200.000 unit sampai akhir 2023.
Dilansir dari laman situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira.id), kuota subsidi pembelian motor listrik sepanjang tahun berjalan masih tersisa 198.901 unit, hingga Kamis (20/7/2023).
Artinya, pemesanan motor listrik bersubsidi baru mencapai 1.099 unit. Sementara itu, sampai saat ini terdapat 967 konsumen yang melakukan proses pendaftaran.
Baca juga: Ini Pemicu Ledakan Api Saat KA Brantas Tabrak Truk di Pelintasan Kereta
Kemudian, terdapat 96 orang konsumen yang sudah terverifikasi. Dan tercatat, baru ada 36 unit motor listrik bersubsidi yang dilepas ke pasar.
Menanggapi penjualan motor listrik subsidi, Kepala Staf Kepresiden Moeldoko, mengatakan, motor listrik bersubsidi sepi peminat karena ketatnya persyaratan yang diminta pemerintah.
“Insentif disertai dengan persyaratan itu tidak menarik, jadi kami akan mengubah (persyaratan) itu dan ditiadakan," ujar Moeldoko di Jakarta (13/7/2023).
Baca juga: Punya Motor Listrik, Ini Komponen yang Harus Diservis Rutin
Moeldoko mengatakan, saat ini pemerintah berencana untuk mengubah syarat penerima insentif motor listrik.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan rapat evaluasi untuk membahas persyaratan subsidi motor listrik, yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pasalnya, persyaratan ini disebut Moeldoko menjadi hambatan masyarakat untuk mengikuti program subsidi motor listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya