JAKARTA, KOMPAS.com - Melintas genangan air masih menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi para pengguna ataupun calon pengguna kendaraan listrik. Sebab, secara teori air merupakan musuh terbesar baterai serta listrik.
Pada kendaraan konvensional pun, sering kali air membuat masah besar bila berlebihan masuk ke ruang mesin atau kabin. Untuk perbaikannya, siap-siap harus merogoh kocek cukup dalam.
"Salah satu musuh besar dari perangkat yang menggunakan listrik memang air, karena akan mengakibatkan korsleting," kata Toto Sukisno, Dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Hindari Bagian Ini Saat Mencuci Motor Listrik
Namun, terkait dengan kendaraan listrik yang terkena percikan air, bahaya itu sudah diatasi dengan penggunaan sistem tertentu yang dikembangkan oleh perusahaan penyedia.
Sehingga, kendaraan listrik dipastikan aman apabila melintasi genangan air maupun banjir.
"Terkait dengan kendaraan listrik yang sekarang dikembangkan rata-rata sudah menggunakan standar IP (Ingress Protection), misal IP 55, IP 45, dan lain-lain," terang Toto.
Sebagai contoh, IP 55 memiliki makna tertentu yang menadakan sistem keamanan yang digunakan oleh kendaraan tersebut.
Angka 5 pertama artinya aman dari debu berbahaya sementara angka 5 kedua artinya aman dari semprotan air dengan tekanan rendah (12,5 l/min) selama 3 menit. "Itu hanya contoh saja, artinya kalau yang kita beli speknya IP 55 berarti tidak boleh lebih dari 3 menit," ungkap Toto.
Baca juga: Ioniq 5 Pimpin Daftar Mobil Listrik Terlaris Indonesia Semester I/2023
"Tapi kalau speknya menggunakan IP 57 tentu berbeda. Disana disebutkan aman dari rendaman air dengan kedalaman 1 meter selama 30 menit," tambah dia.
Penjelasan serupa dikatakan pakar listrik Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat. Menurut dia, sebenarnya pabrikan otomotif terkait sudah melapisi bagian yang rentan terhadap air secara ketat meski posisi baterai ada di bawah.
"Dalam praktinya, baterai dan bagian listrik lain dari kendaraan listrik (secara standard) diisolasi atau disekat dari kemungkinan terkena air termasuk ketika kena banjir dalam batas tertentu," kata dia.
Sementara itu, Service Head Auto2000 Jayakarta Hendra Laksmono juga sempat menyebut jika khusus mobil listrik sudah memiliki kemampuan untuk menghadapi curah hujan cukup tinggi disertai genangan air.
Baca juga: Ini Pemicu Ledakan Api Saat KA Brantas Tabrak Truk di Pelintasan Kereta
“Banyak yang masih khawatir, itu hal yang wajar. Tapi perlu diketahui, baterai pada mobil listrik itu bersifat kering dan ada pelindungnya, tidak seperti pada ponsel,” katanya.
“Paling tidak, jangan sampai setengah ban. Sebab, saat melintasi wilayah tersebut kemungkinan air memasuki bagian-bagian berbahaya di balik kap mesin. Pada akhirnya, kendaraan bisa mengalami mogok,” ujar dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya