Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pemicu Ledakan Api Saat KA Brantas Tabrak Truk di Pelintasan Kereta

Kompas.com - 19/07/2023, 12:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi kecelakaan fatal antara Kereta Api (KA) Brantas yang menabrak truk di Semarang. Tabrakan tersebut sampai mengakibatkan ledakan seperti di film-film aksi.

Kecelakaan terjadi di pelintasan kereta api di Jalan Madukoro Raya, Semarang, pada Selasa malam. Dalam video viral yang beredar di media sosial, terlihat truk yang berhenti di tengah rel ditabrak oleh KA Brantas rute Pasar Senen-Blitar hingga terjadi ledakan.

Baca juga: Kecelakaan Kereta dan Truk, Pentingnya Perhitungan Sebelum Menyeberang

Investigator senior dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, menurut dia, truk itu bukan mogok. Truk dengan trailer yang jarak terendah ke tanahnya cukup rendah sehingga saat melalui jalan yang tidak rata atau agak menanjak akan tersangkut.

"Sebab, saya lihat ban belakang trailer itu posisinya tidak pas. Jadi, kelihatan dia mogok tidak bisa maju atau mundur," ujar Wildan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

Wildan menambahkan, mogok yang dimaksud di sini adalah tersangkut, bukan karena mesinnya mati. Jadi, menurut Wildan, pada saat kejadian, mesin truk masih dalam keadaan menyala.

Baca juga: Kecelakaan KA Brantas di Madukoro Semarang, Kemungkinan Truk Tersangkut di Rel

"Ledakan terjadi karena itu kan ditabrak. Dia masih gandeng dengan trailer dan pas di depannya ada jembatan. Syarat dari terjadinya kebakaran kan ada tiga, yaitu oksigen, panas atau percikan, dan benda yang mudah terbakar," kata Wildan.

"Pada saat ditabrak, solarnya kan bisa tumpah, bisa keluar. Lalu, terjadi percikan. Nah, itu terjadinya ledakan di situ," ujarnya.

Namun, itu baru dugaan sementara. PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih menginvestigasi penyebab terjadinya kecelakaan dari pihak-pihak terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau