Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Leher Beton, Julukan buat Orang yang Jarang Lihat Spion Motor

Kompas.com - 19/07/2023, 13:16 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penyakit pengendara sepeda motor ialah tidak melihat menoleh ke belakang atau lihat spion saat belok atau pindah jalur. Kondisi ini membuat pengemudi lain kesal karena bisa membuat kecelakaan.

Banyak video di media sosial memperlihatkan pengendara motor kurang awas saat bawa motor dan membuat jengkel. Seperti video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owner Indonesia.

Baca juga: Plus Minus Motor Listrik yang Pakai Baterai dan Aki

Dalam beberapa video yang diunggah terlihat seorang ibu-ibu yang "nyelonong" saat belok di di tikungan. Ibu-ibu itu santai belok ke jalan besar padahal jalan sedang ramai dengan kendaraan lain.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Kemudian video kedua juga serupa. Ada pengendara motor berboncengan yang mau belok masuk ke jalan besar. Namun pengendara tersebut tidak menoleh untuk memerhatikan kondisi sekitar.

Hal yang menarik dari kejadian tersebut ialah komentar netizen. Ternyata ada julukan baru buat pengendara motor yang malas menoleh atau lihat spion untuk lihat kondisi jalan, yaitu leher beton atau leher batu.

Baca juga: Apakah Perlu Matikan AC Mobil Saat Melewati Tanjakan?

Leher beton awalnya merupakan julukan orang Indonesia untuk petinju Mike Tyson karena punya leher besar. Sedangkan leher batu pada dasarnya sama saja dengan leher beton, di mana keduanya menggambarkan pengendara motor yang jarang menoleh atau lihat spion.

Tips mengatur spion motor. Sesuaikan sudut pandang dengan menggunakan bahu sebagai patokanKompas.com/Daafa Alhaqqy Tips mengatur spion motor. Sesuaikan sudut pandang dengan menggunakan bahu sebagai patokan

"Kaum leher beton beginian mana bisa nengok nengok bentar atau berhenti bentar , giliran ketabrak aja nyalahin kita yang sudah di jalan yang LURUS ????????????," tulis obhunz78 dikutip Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

"Udah mah nyusahin, susah LG buat nengok sebentar gak nyampe se menit jg, Untung ga ketabrak jg, nanti nyusahin orang kalo elu ketabrak, dasar si leher batu, Tibang nengok doang pelit amat, semoga liat komen gw tu rider nya, kesel gw, soalnya gw korban, d klakson galakan si leher batu nya," tulis ipin7651.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, main dealer motor Honda Jakarta-Tangerang menjelaskan, kaca spion memiliki fungsi yang cukup penting, tetapi punya keterbatasan pandangan untuk ke arah belakang.

Baca juga: Kecelakaan Kereta dan Truk, Pentingnya Perhitungan Sebelum Menyeberang

Oleh sebab itu, selain melihat kaca itu, pengendara sebaiknya juga menoleh sedikit ke arah belakang agar pandangan menjadi lebih luas.

Duta Safety Riding melakukan praktik safety riding pada zona praktik di SMK Mitra Industri MM2100.ISTIMEWA Duta Safety Riding melakukan praktik safety riding pada zona praktik di SMK Mitra Industri MM2100.

Agus menjelaskan, dengan menoleh ke belakang maka pengendara sebetulnya sedang melakukan cek keselamatan di jalan raya sebab spion memiliki blindspot.

"Kaca spion yang ada di motor memiliki keterbatasan pandangan bagi pengendara, ada sudut pandang yang tidak terlihat yaitu area blindspot. Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan yaitu melakukan safety check dengan menengok ke belakang ketika ingin bergerak maju atau berbelok, agar 1/3 pandangan yang tidak terlihat mata bisa terlihat dengan baik," kata Agus kepada Kompas.com.

Agus menambahkan, kecelakaan kerap terjadi karena pengendara motor tidak menoleh dan hanya mengandalkan spion serta lampu sein saat akan pindah jalur atau berbelok.

Padahal spion kurang mampu menangkap citra jika ada kendaraan sedang melaju cepat dari belakang.

PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menyelenggarakan Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) yang ke-14, sebuah kompetisi safety riding tingkat nasional.Dok. AHM PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menyelenggarakan Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) yang ke-14, sebuah kompetisi safety riding tingkat nasional.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Oli Mesin Bisa untuk Melumasi Transmisi Manual?

"Karena sering juga kecelakaan justru terjadi akibat kita terlalu percaya pada kaca spion dan lampu sein, sehingga kendaraan yang berada di titik-titik tertentu tidak terpantau," ucap Agus.

Cara yang benar

Meski demikian, menoleh ke belakang pun ada tata caranya dari kacamata safety riding. Agus mengatakan, jangan menoleh terlalu lama dan kemudian perhatikan waktu yang tepat, agar motor tidak menabrak objek di depannya.

"Namun dalam menoleh langsung waktunya jangan terlalu lama - usahakan sekejap saja - hanya memastikan tidak ada kendaraan di area blindspot kita. Hal ini juga berlaku bagi kendaraan roda empat atau lebih," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau