Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Performa Mesin Toyota Yaris Cross Hybrid: Kencang, tapi...

Kompas.com - 10/07/2023, 07:02 WIB
Aris F Harvenda

Editor

Surabaya, KOMPAS.com - Toyota membekali Yaris Cross Hybrid dengan 2 sumber daya yaitu mesin 2NR-VEX 4 silinder 1.5L dan motor listrik yang mendapat suplai energi dari baterai lithium-ion.

Ketika keduanya bersanding, tenaga yang dihasilkan mencapai 110 tk. Sedikit berbeda dengan varian reguler (non hybrid) yang hanya mampu mengeluarkan tenaga 105 tk.

Baca juga: Seberapa Irit Toyota Yaris Cross Hybrid Diajak Bertualang ke Bromo?

Kemampuan berakselerasi dari 20 kpj hingga 100 kpj dirasa cukup mumpuni. Kecepatan akselerasi yang cukup baik tersebut juga ditunjang dengan penggunaan transmisi CVT yang cukup halus mendistribusikan tenaga ke roda depan.

Laju yang baik juga didapat ketika kondisi kecepatan tanggung (40 kpj) lalu pedal ditekan penuh (kick down) untuk menyusul kendaraan yang lebih pelan. Minim jeda yang terjadi, sehingga pengemudi sangat yakin saat menyalip.

Baca juga: Jajal Tipis-tipis Fitur Toyota Yaris Cross Hybrid

Terdengar suara deruman saat melakukan kick down sehingga menimbulkan kesan mesin sedang bekerja keras. Rasanya, jika peredaman pembatas ruang mesin dan kabin (firewall) lebih tebal, suara raungan tersebut akan lebih sayup terdengar.

Ada hal lain yang dilakukan pada mesin, atas dasar safety, Toyota membatasi kecepatan yang dimiliki Yaris Cross Hybrid ini hingga 165 kpj.

Mode berkendara

Baca juga: Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

Toyota Yaris Cross ini memiliki 3 mode berkendara, Eco mode (EV mode), Normal, dan juga Power. Mode tersebut bisa dipilih melalui menu di panel meter. Arahan untuk mengaktifkan juga tidak sulit karena panduan yang diberikan cukup jelas.

Perbedaan di antara ketiganya cukup terasa terutama pada saat bukaan gas ketika berakselerasi spontan. ECU akan mengatur bukaan gas pada throttle sesuai dengan mode berkendara yang dipilih.

Saat mengaktifkan Eco mode, throttle akan membuka secara perlahan dan peningkatannya dibuat simultan sehingga masih dapat memberikan efek efisien kendati sedang berakselerasi.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

Sedikit agak cepat responnya dibanding Eco mode adalah ketika Anda mengaktifkan mode Normal. Namun prosesnya tidak spontan karena masih memperhitungkan eco driving.

Berbeda ketika Anda menggunakan mode Power, bukaan gas akan disesuaikan dengan tekanan pedal untuk berakselerasi.

Kerja mode berkendara tersebut amat terasa bedanya ketika kami menguji saat mobil melaju konstan dalam 100 kpj. Saat itu menggunakan mode Power. Saat diaktifkan mode Normal, rpm turun dan diikuti dengan kecepatan. Begitu pula ketika diaktifkan mode Eco, rpm kembali turun dan juga kecepatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gibran Lebaran di Jakarta dan Sungkem ke Prabowo, lalu Mudik ke Solo
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau