Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 10:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) belum lama ini meluncurkan produk terbarunya yakni Toyota Yaris Cross.

Mobil yang bermain di segmen sport utility vehicle (SUV) ringkas kelas B hadir dalam dua varian mesin, yakni bensin dan hybrid. Khusus untuk varian hybrid dipasarkan mulai dari Rp 440 juta sampai Rp 449,5 juta.

Tim redaksi pun berkesempatan untuk menjajal Yaris Cross Hybrid di jalan raya sekitar BSD, Tangerang. Kali ini lebih berfokus untuk mengulik fitur keselamatan yang ada pada mobil ini.

Namun sayang, karena kondisi jalan yang terbatas kami tidak bisa mengulas fitur keselamatannya secara menyeluruh.

Baca juga: Wuling Bawa Air ev dan Alvez di Jakarta Fair 2023

Sebagai informasi, Yaris Cross Hybrid sudah dibekali dengan fitur keselamatan Toyota Safety Sense (TSS), yang terdiri dari Pre-Collision Warning & Pre-Collision Braking, Lane Departure Warning & Lane Departure Prevention, Adaptive Cruise Control (ACC).

Kemudian ada juga Front Departure Alert, Lane Keeping Control dan Automatic High Beam.

Pada kesempatan ini hanya ada beberapa fitur keselamatan yang bisa dicoba. Pertama, adalah Lane Departure Warning dan Lane Departure Prevention. Fitur ini berfungsi untuk mencegah mobil berpindah jalur dengan memberikan peringatan berupa alarm dan lampu indikator pada layar MID.

Tim redaksi mengendarai Yaris Cross hyrbid di jalan sekitar BSD, TangerangKompas.com Tim redaksi mengendarai Yaris Cross hyrbid di jalan sekitar BSD, Tangerang

Fitur ini sebetulnya akan lebih efektif jika berkendara di jalan tol. Namun, harus diakui bila hal ini membuat Yaris Cross Hybrid lebih ‘cerewet’ karena mudah mengeluarkan alarm.

Kemudian, di sela-sela mengemudi tim redaksi juga mendapati fitur Pre-Collision Warning & Pre-Collision Braking bekerja dengan baik, di mana mobil melakukan pengereman secara otomatis ketika kendaraan yang berada di depan melakukan pengereman secara mendadak. Hal ini tentu sangat berguna untuk mengurangi risko tabrakan.

Baca juga: Mobil Listrik Toyota Bisa Pakai Transmisi Manual Mulai 2026

Sebagai informasi, fitur ini bekerja dengan mengandalkan radar. Ketika sensor membaca adanya potensi benturan, maka sistem akan memberikan daya pengereman, bahkan mengintervensi hingga berhenti darurat jika diperlukan.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com