JAKARTA, KOMPAS.com - Agar mudik lebaran aman tanpa kendala, pengemudi disarankan cermat dalam memperhatikan kesiapan di semua sektor, baik itu teknis pada mobil, maupun fisik dari para pemudik.
Khusus pengemudi, ada anjuran terkait keselamatan yang bisa diterapkan, yaitu tidak makan berat sebelum memulai perjalanan mudik.
dr. Farid Eka Wahyu Endarto, Dokter Poliklinik Universitas Negeri Malang menjelaskan, ada alasan medis yang bisa mempengaruhi kapasitas pengemudi dalam berkendara setelah makan.
Makan berat atau makan dalam jumlah banyak bisa menurunkan fungsi kognitif tubuh. Hal itu bisa memicu perasaan rileks dan kantuk berat.
Baca juga: Ini Tekanan Udara Ban yang Tepat Saat Mobil Dipakai Mudik
“Kaitan antara makan dan mengantuk adalah karena produksi hormon endorfin atau hormon kepuasan, efeknya adalah relaksasi, sama seperti kenapa setelah buka puasa jadi terasa ngantuk,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Menurut Farid, adanya hormon endorfin bisa menjadi kendala yang membahayakan pengemudi karena bisa memunculkan perasaan kantuk dan memicu hilangnya fokus.
Untuk mencegah terjadinya risiko, dia menyarankan pengemudi supaya beristiraha sejenak dan memberikan waktu jeda setelah makan sebelum memulai perjalanan.
“Beri jarak setelah makan dan jangan langsung berangkat. Harus ada jeda selama setidaknya 20 menit, karena pada menit ke-15 pasca makan, kadar endorfin yang ada akan menurun secara gradual dan akan hilang sepenuhnya,” kata dia.