Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengemudi Aman di Malam Hari Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 10/04/2023, 18:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu mengemhdi saat mudik bisa bervariasi dan kadang tidak bisa diprediksi. Ada kalanya, situasi di luar perkiraan seperti macet panjang atau pengalihan jalan membuat durasi mudik menjadi lebih panjang.

Seringkali, lalu lintas padat yang terjadi di pagi hari membuat pengemudi terpaksa melanjutkan perjalanan di malam hari. Supaya berkendara tetap aman dan bebas hambatan, ada beberapa anjuran yang harus dipahami pengemudi.

Anjuran ini dibagikan oleh Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia. Dia menjelaskan, banyak faktor yang harus diperhatikan ketika berkendara malam hari.

Pertama adalah memastikan kebugaran jasmani dari si pengemudi. Kebugaran jasmani di sini berupa kesehatan fisik dan pikiran dan mengupayakan supaya keduanya dalam kondisi prima.

Baca juga: Ingat, Mobil yang Ditinggal Mudik Akinya Harus Dilepas

Petugas polisi tampak berjaga di jalan masuk salah satu rest area yang berlokasi di ruas jalan tol Jasa Marga GroupJasa Marga Petugas polisi tampak berjaga di jalan masuk salah satu rest area yang berlokasi di ruas jalan tol Jasa Marga Group

“Manusia kan bukan robot dan punya circadian rythm. Ini adalah hal pertama yang harus dipastikan jika ingin mengemudi di malam hari. Badan dan pikiran harus fresh dan selalu aware,” kata dia kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Circadian Rythm adalah istilah lain untuk jam biologis manusia. Normalnya, kondisi tubuh dan pikiran memiliki kualitas paling baik di pagi hari.

Supaya mengemudi malam tetap aman, Sony menyarankan pengemudi untuk beristirahat minimal 4 jam sebelum berkemudi. Ini akan membantu menjaga kebuharan fisik dan pikiran dan meminimalisir terjadinya fatigue alias kelelahan.

“Yang banyak orang masih keliru adalah memutuskan nyetir di malam hari tanpa persiapan apapun. Kalau memang mau nyetir malam, keputusannya enggak boleh spontan. Harus dipersiapkan matang-matang dan melakukan istirahat yang cukup dulu,” kata dia.

Baca juga: Sebelum Mudik Lebaran Pakai Mobil, Cek Dulu Kondisi Air Wiper

Rest area Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).Dok. PT Hutama Karya (Persero). Rest area Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Anjuran lain yang dia bagikan adalah usahakan pengemudi memiliki kopilot, alias rekan perjalanan yang bisa membantu pengemudi dalam membaca situasi jalanan.

“Adanya rekan perjalanan bisa membantu pengemudi supaya tetap aware dan mawas terhadap keadaan sekitar. Jadi kalau mengemudi malam, alangkah baiknya jika ada rekan perjalanan,” kata dia.

Anjuran terakhir yang dibagikan Sony adalah menjaga kecepatan agar tidak terlalu ngebut dan segera berhenti jika pengemudi mulai merasa lelah.

“Kalau memang lelah jangan dipaksa. Ngantuk di malam hari itu wajar, ini bentuk circadian rythm yang ada di tubuh kita. Jadi jika sudah merasa ngantuk, sebaiknya istirahat dulu atau bertukar kemudi dengan rekan yang kondisinya masih bugar,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau