JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjaga tekanan udara, salah satu bentuk perawatan ban mobil agar memiliki usia pakai yang maksimal adalah dengan melakukan proses balancing.
Buat yang belum paham, balancing merupakan proses penyeimbangan antara titik atas dan bawah, serta kanan dan kiri ban mobil dengan menambahkan bobot agar menjadi lebih seimbang.
Pasalnya, mobil yang digunakan sehari-hari akan berpotensi membuat ban kehilangan kestabilan. Imbasnya bisa menimbulkan getaran berlebih saat dikendarai, terutama saat kecepatan tinggi ketika di jalan tol.
Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan ban kehilangan kestabilan.
Baca juga: Bahaya Laten Kerikil yang Bersarang di Alur Ban Mobil
Dari sisi internal bisa dikarenakan masalah pada suspensi akibat tidak meratanya distribusi beban pada keempat ban.
Sementara dari faktor eksternal, pemicunya bisa dikarenakan kebiasaan menyetir yang kurang baik, seperti pengereman mendadak, yang mengakibatkan ban menjadi tidak seimbang.
"Seringkali, kondisi tersebut sulit teridentifikasi jika hanya diperiksa dari luar. Balancing juga dapat memperpanjang usia ban sekaligus menghemat ongkos pemilik kendaraan," ujar Apri dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Apri mengatakan, ada beberapa ciri yang menandakan ban mobil sudah memerlukan balancing, yakni :
Tidak nyaman dikendarai
Biasanya mobil kerap berbelok sendiri ke arah kanan atau kiri, terutama saat sedang berkendara dalam keadaan lurus di kecepatan 50 kpj, atau saat sedang diparkir, salah satu ban berbelok sendiri ke kiri atau kanan.
Perlu diketahui, ban yang tidak stabil juga dapat kehilangan sebagian traksi dan berpotensi mengakibatkan munculnya beberapa spot wear di permukaan ban sehingga mengganggu komponen suspensi.
Baca juga: Usai Tambal Ban Ternyata Mobil Wajib Balancing
Boros BBM
Ban yang sudah tidak seimbang juga bisa menyebabkan bahan bakar minyak (BBM) menjadi boros. Hal ini karena ban kehilangan sebagian kemampuan traksi, sehingga mesin harus menggunakan lebih banyak tenaga untuk meggerakkan mobil.
Permukaan tak rata
Imbas keausan tak merata dapat menyebabkan umur pakai ban jadi lebih pendek dan tak maksimal. Menurut Apri, hal ini terjadi karena tekanan udara atau keausan pada permukaan ban tak merata.
"Sehingga hanya satu sisi ban saja yang bergesekan dengan aspal dan terkikisnya lapisan tersebut," kata Apri.
Baca juga: Pahami Teknik Ganti Ban Mobil Mandiri, Penting untuk Kondisi Darurat
Apri menyarankan saat melakukan servis, pemilik meminta teknisi memeriksa kondisi ban mobil. Bisa sampai salah satu ban ada yang kurang udara, akan menjadi penyebab mobil tak stabil saat dikendarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.