YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Hujan abu vulkanik akibat erupsi gunung Merapi mengguyur sebagian wilayah Yogyakarta, dan Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).
Sejumlah pemukiman penduduk dan jalan raya tertutup abu tebal berwarna putih. Selain berbahaya untuk kesehatan, abu vulkanik sifatnya merusak dan tidak aman bagi kendaraan yaitu di bagian kaca, bodi, dan komponen penyaring udara yang masuk ke dalam mesin.
Untuk itu, perawatan kendaraan roda dua atau empat yang terkena dampak abu vulkanik perlu dilakukan setelah berada di rumah. Sehingga, menghindari kerusakan kendaraan yang bertambah parah.
"Setelah kena abu vulkanik segera di cuci, silika yang terkandung merusak cat dan menimbulkan korosi. Tajam sekali seperti butiran kaca. Pas mencuci butuh tahapan-tahapan agar tidak tergores," kata Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto.
Baca juga: Viral, Debu Merapi Mulai Menutupi Jalan, Pahami Etika Berkendara Aman
Langkah mencuci mobil tersebut, dimulai dari menyiram bodi atas sampai kolong dan kaki-kaki. Debu yang menempel di bodi dibiarkan turun ke bawah. Jangan menggunakan lap untuk membersihkan bekas-bekas butiran abu vulkanik.
Guna memastikan seluruh bodi bersih, sebaiknya menggunakan air bertekanan tinggi yang menjangkau ke celah bodi dan spatbor roda. Proses itu untuk mengurangi gesekan bodi dan kain lap yang merusak cat pada proses pembersihan menggunakan sabun cuci mobil.
Sebelum membersihkan dengan sabun, bodi mobil harus dipastikan bersih dan tidak ada kotoran. Bodi dibersihkan dari atas ke bawah menggunakan sabun dan lap microfiber, termasuk di bagian kaca.
Menurut Bambang, jika salah menangani mobil yang terkena abu vulkanik justru mengakibatkan kerusakan bodi. Bodi dan kaca mobil dikhawatirkan tergores material kimia dari abu letusan gunung berapi.
"Hati-hati dan tahapan yang dianjurkan tadi harus dilakukan dengan benar. Jika ada kesalahan kerusakan yang terjadi, bisa merusak kaca, seperti menjadi buram dan membekas. Untuk bodi juga, bisa tergores dan cat menjadi kusam," ucap Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.