Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Debu Merapi Mulai Menutupi Jalan, Pahami Etika Berkendara Aman

Kompas.com - 11/03/2023, 18:42 WIB
|

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali mengalami erupsi, Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Video rekaman kronologi abu vulkanik menutupi pemukiman dan jalan di area Magelang mulai viral di media sosial yang memberikan penampakan jalan aspal menjadi putih tertutup abu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan, awan panas guguran Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Krasak.

"Terjadi awan panas guguran di #Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," ucap Agus dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya, yakni 7 km dari arah puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Kali Krasak untuk menghindari risiko.

Baca juga: Apa Itu Hujan Abu yang Terjadi Saat Erupsi Gunung Berapi?

Kondisi Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, pasca-hujan abu Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023).Tangkapan layar YouTube Kompas TV Kondisi Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jateng, pasca-hujan abu Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023).

Selain perlu waspada terhadap sungai, abu yang menutupi jalan juga cukup berbahaya untuk dilalui pengendara. Kondisi tersebut membuat jalan aspal menjadi lebih licin, abu vulkanik juga bisa mengganggu kesehatan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, berkendara di jalan berdebu ada dua permasalahan terkait jarak pandang dan jalan yang lebih licin.

“Soal jarak pandang, ini dipengaruhi oleh abu vulkanik yang beterbangan, karakternya ringan sehingga akan sangat mudah terbang bila ada kendaraan melintas di jalan tersebut, jadi sebisa mungkin jangan membuat abu ini beterbangan saat berkendara,” ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Hujan Abu Tebal, BPBD Kota Magelang Bagikan Masker kepada Warga

Hujan abu cukup tebal di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).Dok. DITYA PANDU AKHMADI Hujan abu cukup tebal di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).

Sony mengatakan, abu yang beterbangan ini akan membuat jarak pandang pengguna jalan dan orang-orang disekitarnya menurun.

“Jika melaju terlalu kencang, tentu akan membuat kondisi makin parah, jarak pandang akan semakin menurun sehingga akan mengganggu lalu lintas, selain itu abu vulkanik juga tidak baik untuk kesehatan, bisa menyebabkan ISPA,” ucap Sony.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com