Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Bicara Kemungkinan Kijang Innova Zenix Hanya Dijual Hybrid

Kompas.com - 24/02/2023, 08:52 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota mengakui bahwa respons pasar terhadap Kijang Innova Zenix di dalam negeri melampaui ekspektasi perseroan. Akibatnya, inden saat ini sudah mencapai hampir satu tahun, terkhusus untuk varian hybrid.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyatakan, pada awalnya perseroan mengira bahwa permintaan terhadap Kijang Innova Zenix Hybrid tak lebih dari 30 persen dari total pembelian produk itu.

"Namun nyatanya, kini 70 persen dari pemesanan Kijang Innova Zenix merupakan varian hybrid. Terbalik dari ekspektasi awal kita," kata dia dalam diskusi bertajuk "Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit" yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Industri Otomotif Optimis Capai 2 Juta Unit Mobil di 2030

Ekspor perdana Kijang Innova Zenix di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Plant 3, Karawang, Jawa Barat.KOMPAS.COM/FARIDA Ekspor perdana Kijang Innova Zenix di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Plant 3, Karawang, Jawa Barat.

Kondisi tersebut memaksa Toyota untuk melakukan penyesuaian agar segera bisa untuk memenuhi ekspektasi konsumen di dalam negeri.

Menariknya, apabila permintaan varian Hybrid dari Kijang Innova Zenix terus meningkat, tidak menutup kemungkinan Toyota akan menyetop pemasaran untuk versi bahan bakar bensinnya supaya lebih fokus.

Menurut Anton, kondisi terkait mirip dengan Corolla Cross yang saat dihadirkan di dalam negeri dengan cara diimpor dari Thailand, versi bensinnya kalah laris dari yang varian hybrid.

"Awalnya kita perkirakan 50:50. Ternyata (permintaan Corolla Cross Hybrid) berkembang menjadi 70 persen, 80 persen, 90 persen, sampai pada akhirnya kita memutuskan tidak lagi menjual produk yang non-hybrid," katanya.

"Kijang Innova Zenix Hybrid juga punya kecenderungan yang sama. Awalnya perkiraan kita, perbandingan permintaan hybrid dan ICE 50:50, tapi yang aktualnya 70 persen itu hybrid," lanjut Anton.

Baca juga: Klarifikasi Kemenperin, Kenaikan Harga LCGC Rp 5 Juta Bukan 5 Persen

Toyota Kijang Innova Zenix HybridDok. TAM Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid

Hanya saja, untuk memutuskan skenario tersebut butuh studi lebih lanjut terkait kondisi pasar. Artinya, tidak dalam waktu dekat, apalagi usia Kijang Innova Zenix masih berjalan tiga bulan.

Dalam kesempatan itu, Anton juga memastikan bahwa Kijang Innova Zenix Hybrid bukan produk elektrifikasi terakhir yang Toyota Indonesia akan pasarkan. Ke depannya, mobil rendah emisi akan semakin banyak guna mencapai target elektrifikasi nasional.

"Kalau melihat total pasar (kendaraan listrik) itu masih satu persenan. Jadi cukup tinggi, padahal kita baru luncurkan satu produk saja. Jadi kalau semakin banyak produk (mobil listrik) lagi, harapannya bakal semakin kompetitif dan pasti akan menstimulasi pasar," ucap Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau