Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengetahui Harga Onderdil Mobil Wajar atau Tidak

Kompas.com - 15/02/2023, 17:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga onderdil mobil di pasaran memang sangat beragam, dipengaruhi oleh jenis kualitas hingga kebijakan masing-masing bengkel dalam menentukan banderol. Bahkan variasi tersebut kerap membuat masyarakat bingung.

Setiap orang tentu saja menginginkan harga onderdil yang murah tapi kualitas yang terbaik, namun hal itu tidak akan terjadi pasalnya setiap onderdil yang orisinal memiliki batasan harga termurahnya.

Sehingga, tidak mungkin ada onderdil sama-sama baru yang dipatok terlalu murah dengan kualitas terbaik, yang ada justru harga yang terlalu mahal dengan kualitas belum tentu yang terbaik. Lantas bagaimana cara mengetahui harga onderdil mobil wajar atau tidak?

Baca juga: Onderdil yang Wajib Diganti Sebelum Perjalanan ke Luar Kota

Kampas rem asli dan imitasi bisa dibedakan dari materialnya. Pada barang palsu lebih berkilau karena banyak menggunakan bahan metal sedangkan yang asli lebih kasar.Febri Ardani Kampas rem asli dan imitasi bisa dibedakan dari materialnya. Pada barang palsu lebih berkilau karena banyak menggunakan bahan metal sedangkan yang asli lebih kasar.

Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan harga onderdil mobil di pasaran memang sangat beragam, selain hal itu menjadi kebebasan pihak toko dalam menjual onderdil, kualitas onderdil di pasaran juga sangat beragam.

“Untuk onderdil orisinal, ada istilah harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan oleh diler, namun fakta dilapangan penjual bisa saja menjual dengan harga lebih tinggi, itu tidak masalah dalam hukum jual beli,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Dia mengatakan sulit untuk menentukan harga suatu onderdil mobil ini terlalu mahal atau tidak pasalnya tidak semua bengkel mengikuti HET yang ditentukan oleh diler.

Baca juga: Konsekuensi Mobil Pakai Onderdil KW

Kampas kopling Dicky Aditya Wijaya Kampas kopling

“Meski demikian, pemilik mobil bisa membandingkan harga sebagai referensi saja, terkadang juga pemilik mobil memahami bila bengkel mengambil untung dari penjualan onderdil,” ucap Hardi.

Selama selisih harga onderdil tersebut wajar untuk suatu onderdil dengan kualitas orisinal, maka itu tidak menjadi masalah menurut Hardi.

“Yang menjadi masalah justru kualitas onderdil tersebut, pihak bengkel harus berani mengatakan dengan jujur seperti apa kualitas onderdil yang dijual, apakah orisinal atau KW,” ucap Hardi.

Baca juga: Solusi Alternatif Onderdil Orisinal Sistem AC pada Motuba

Kampas kopling racing Honda Mega ProDicky Aditya Wijaya Kampas kopling racing Honda Mega Pro

Dia juga mengatakan untuk membandingkan harga, pemilik mobil juga bisa menanyakan ke komunitas mobil di sosial media.

“Biasanya ada banyak komunitas mobil yang mau membagikan pengalamannya di sosial media, khususnya di grup sesama pemilik mobil yang setipe, dari situ perbandingan harga onderdil mobil akan terjalin lebih terbuka,” ucap Hardi.

Seandainya memang ada selisih harga yang cukup jauh, tentu pihak calon pembeli tidak bisa menyalahkan pihak penjual karena alasan tertentu.

Baca juga: Ketahui Onderdil yang Tidak Digaransi Bengkel Resmi

“Misal ada biaya distribusi, sejenis ongkos kirim dan sebagainya, belum lagi harga yang didapat dari penyedia barang lebih tinggi, tentu semua itu mempengaruhi harga jual, jadi jangan menyalahkan, kalau mau ya silakan beli kalau tidak lebih baik tinggalkan saja,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com