Gagal di Honda, Pol Espargaro Merasa Senasib dengan Rossi dan Lorenzo

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah melalui masa sulit bersama Repsol Honda, Pol Espargaro memulai petualangan barunya di tim Gasgas Factory Racing Tech3 pada MotoGP musim 2023.

Pol Espargaro membandingkan kegagalan dirinya dengan pebalap legenda, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, yang juga urung tampil bagus ketika berpindah pabrikan.

Menurut Pol Espargaro, berganti motor dari merek berbeda itu tidak mudah. Bahkan, seorang Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pun punya cerita kegagalan tersebut.

Baca juga: PO Raya Enggan Pakai Sasis Bus Premium, Ribet di Sparepart

Lihat Foto

Pebalap Spanyol Jorge Lorenzo (Depan) mengendarai Honda-nya diikuti oleh pebalap Italia Valentino Rossi yang mengendarai Yamaha-nya selama latihan bebas 4 di depan Grand Prix Moto GP Italia di trek balap Mugello pada 1 Juni 2019 di Scarperia e San Piero.(AFP/TIZIANA FABI)

"Ketika rider dan motor cocok, itu sempurna. Tapi itu sulit," ujar Pol Espargaro, disitat dari Speedweek (9/2/2023).

"Kita di masa lalu sudah melihat Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, Johann Zarco dan banyak lainnya berganti pabrikan. Jika kau menghabiskan waktu atau tumbuh bersama satu pabrikan, sangat sulit untuk beralih," kata dia.

Seperti diketahui, Rossi yang pernah sukses bersama Honda dan Yamaha, tapi gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama Ducati.

Baca juga: Ulas Fitur All New Perodua Axia, Calon Daihatsu Ayla di Indonesia

Sementara itu, Lorenzo yang sukses bersama Yamaha dan bisa tampil bagus bersama Ducati, tetapi gagal total bersama Honda.

Pada tes akhir musim yang akan berlangsung dalam waktu dekat, Pol Espargaro bakal menjajal kembali KTM RC16 yang pernah dipakainya balapan beberapa tahun silam.

Pol Espargaro harusnya bisa beradaptasi dan langsung menyetel dengan motornya. Apalagi sejak ditinggal adik dari Aleix Espargaro, KTM sudah banyak berbenah.

Baca juga: Diduga Palsukan Dokumen, Mantan Pebalap MotoGP Buron

Lihat Foto

Valentino Rossi saat masih bersama Ducati(MarcoCampelli)

"Situasi Gasgas dan Honda berbeda. Motornya membelok dengan pengereman belakang saat masuk tikungan, jadi bagian depan tidak terlalu di ujung," ucap Pol Espargaro.

"Sekarang ada banyak insinyur Ducati di Gasgas dan KTM. Jika kau lihat Ducati, motornya tak bergerak-gerak. Bagian belakangnya bekerja lebih, terutama saat mengerem, kau bisa menggunakan engine brake dan rem belakang lebih besar," ujar dia.