Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Singkat Toyota GR Yaris Berbahan Bakar Hidrogen

Kompas.com - 18/12/2022, 07:20 WIB
Aris F Harvenda

Editor

Buriram, KOMPAS.com - Toyota GR Yaris kini memiliki varian baru yang statusnya mobil konsep dan masih dalam tahap studi, yang menggunakan bahan bakar hidrogen.

Terobosan ini merupakan salah satu bentuk kampanye Toyota dalam menyuarakan strategi multi-pathway guna memerangi musuh besar saat ini yaitu emisi gas buang.

Varian yang diberi nama GR Yaris H2 ini sebenarnya masih menggunakan mesin konvensional, 1.6L, 3 silinder, turbo. Hanya saja untuk versi H2 sudah melalui modifikasi pada sistem saluran bahan bakar ke mesin, sehingga memungkinkan penggunaan hidrogen sebagai pengganti bensin.

Tampilan belakang Toyota GR Yaris H2Kompas.com - Aris Harvenda Tampilan belakang Toyota GR Yaris H2

Selain itu, di dalam kabin disematkan 2 tabung untuk menampung hidrogen yang ditempatkan pada kursi belakang dan juga area bagasi.

Karena purwarupa ini berbentuk mobil rally, maka ruang interiornya dilengkapi dengan roll bar dan jok pada baris kedua dilepas.

Menurut informasi, tenaga yang dihasilkan masih sama dengan GR Yaris konvensional yaitu 257 tk. Bahkan disebutkan sebelumnya, di awal percobaan, tenaga yang dihasilkan sedikit di bawah standar. Namun setelah beberapa penyempurnaan, daya sudah menyamai versi standar, namun memiliki emisi mendekati 0 (nol).

Debut Toyota GR Yaris H2 di ajang WRC 2022Toyota Debut Toyota GR Yaris H2 di ajang WRC 2022

Versi purwarupa kali ini tengah diuji coba dalam ajang motorsport sebagai pembuktian ketahanan dan keamanan dalam penggunaan sistem suplai bahan bakar hidrogen.

Diketahui, GR Yaris H2 ini pernah mengikuti ajang WRC ke-9 di Ypres, Belgia, pada Agustus 2022 dan juga seri ke-13 di Jepang pada November 2022. Bahkan untuk memastikan keamanan varian H2 ini, Presiden Direktur Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, mencoba langsung saat berlaga di WRC.

Diklaim, kesenangan berkendara versi bahan bakar hidrogen ini masih tetap menyenangkan seperti varian reguler. Bedanya, emisi yang dikeluarkan sangat rendah namun masih bisa mendengar deruman suara knalpot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com