Toyota Gazoo Racing Indonesia Siap Turunkan GR Yaris buat Ajang Reli

BOGOR, KOMPAS.com – Toyota Indonesia bakal menurunkan GR Yaris buat ajang reli lewat tim Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI). Agenda ini kabarnya siap terencana pada tahun 2022.

Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor mengatakan, pihaknya bakal berpartisipasi aktif pada sejumlah ajang balap.

“Kami di Toyota, baik di tingkat global maupun nasional, memang sudah menjadikan motorsport ini sebagai salah satu fokus utama kami,” ujar Anton, saat ditemui di Sirkuit Sentul (3/7/2022).

Baca juga: Seberapa Hemat Hyundai Ioniq 5 Dipakai Harian

WRC Tim Toyota Gazoo Racing melakukan uji coba GR Yaris di trek reli WRC 2022

“Di global, Gazoo Racing berpartisipasi dan meraih banyak prestasi di ajang bergengsi dunia seperti Dakar Rally, WRC dan WEC di mana tim Gazoo Racing baru saja meraih juara di 24 Hours LeMans selama lima kali berturut-turut,” kata dia.

Anton juga mengatakan, rencana diturunkannya GR Yaris tidak hanya untuk meraih sejumlah gelar juara nasional.

Namun, juga untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dari arena balap, sehingga dapat dijadikan modal berharga dalam menghadirkan ever-better cars.

Baca juga: Video Honda Vario Pakai Pelat Nomor Modifikasi, Mirip Iron Man

"Di kejurnas kami juga aktif berpatipasi di beberapa ajang mulai dari ISSOM, Slalom di mana kami baru saja sapu bersih podium di seri pertama kemarin. Hingga reli yang akan segera kami mulai dengan menggunakan salah satu flagship model Gazoo Racing kami, yaitu GR Yaris,” kata Anton.

“Toyota GR Yaris basically akan turun segera. Detailnya masih under preparation, nanti kami akan share kalau sudah pasti. Tapi kami serius akan turun, dan harapannya bisa berprestasi juga di situ,” ucap dia.

Sementara itu, mengenai kelas balap hingga spek mobil yang akan digunakan, Anton masih menutup rapat informasinya sampai saatnya tiba nanti.

Baca juga: Kejadian Lagi, Pengendara Motor Kena Abu Rokok

Dok. TAM Para pebalap dan tim Toyota Gazoo Racing Indonesia

“Itu masih diskusi dengan panitia. Jadi nanti kalau sudah akan kami infokan. Yang pasti tahun ini akan turun. Enggak tahu apakah bisa full atau bagaimana, nanti kita lihat,” kata Anton.

“Tapi risetnya di Indonesia. Karena kalau di luar negeri, dari tim globalnya kan juga sudah ikut. Jadi kami fokus untuk Indonesia,” ujar dia.