KLATEN, KOMPAS.com - Aquaplaning merupakan fenomena alam yang kerap menjadi penyebab kecelakaan pengendara, terutama saat di musim hujan.
Banyaknya genangan di permukaan jalan, membuat kendaraan akan dengan mudah mengalami aquaplaning atau peristiwa tidak menapaknya permukaan ban dengan permukaan jalan akibat adanya air.
Aquaplaning sendiri akan terjadi ketika kendaraan melaju cukup kencang sehingga ketika ban menyentuh genangan akan melayang, dan itu yang menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan.
Baca juga: Awas Bahaya Pasang Ban Motor Terbalik
Technical Service Dept. Head FDR Jimmy Handoyo, mengatakan dibutuhkan pola kembangan ban yang khusus agar bahaya aquaplaning bisa berkurang.
“Kembangan ban berbentuk huruf V asimetris dapat membelah air secara optimal, hal itu dapat mencegah terjadinya aquaplaning,” ucap Jimmy kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).
Dia mengatakan aquaplaning perlu diantisipasi dengan menciptakan kembangan ban yang dalam serta membuat air bisa terpecah dengan baik dan cepat.
Baca juga: Cara Baru Beli Ban Motor, Bisa Dicoba via Virtual Sebelum Dipasang
“Dengan kembangan ban yang berbentuk huruf V tidak simetris, maka air dengan cepat akan terpecah sehingga tidak sempat membuat ban melayang,” ucap Jimmy.
Dia juga mengatakan perlu menghindari penggunaan kembangan ban yang minim saat musim hujan.
“Kembangan yang sedikit tentu akan lebih membahayakan saat digunakan di jalan yang basah,” ucap Jimmy.
Baca juga: Cek Harga Ban Motor pada Oktober 2022
Dia juga mengatakan perlu memastikan kondisi ban, apakah sudah aus atau kempis, karena melaju dengan ban yang aus atau kurang angin akan membahayakan pengendara saat kondisi jalanan basah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.