Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Manfaat Konversi Mobil Listrik

Kompas.com - 22/09/2022, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan berbagai cara untuk mempercepat tren kendaraan listrik di Indonesia. Usai aturan konversi sepeda motor konversi, kini terbit regulasi untuk mobil konversi.

Aturan tersebut tertuang dalam Permenhub No PM 15 Tahun 2022, diharapkan hal ini dapat memudahkan dan memacu masyarakat untuk mengonversi mobil berbahan bakar konvensional menjadi mobil bertenaga listrik.

Baca juga: Mercedes Benz Siapkan Truk GenH2 dengan Sistem Fuel Cell Hidrogen

Citroen Mehari berjantung listrikKOMPAS.com/Gilang Citroen Mehari berjantung listrik

Marius Pratiknjo, anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) yang mengonversi Citroen Mehari, mengatakan, setidaknya ada tiga manfaat orang yang melakukan konversi mobil konvensional ke listrik.

Namun untuk saat ini kata Marius, manfaat paling besar justru untuk hal-hal yang sifatnya non ekonomi. Sebab konversi mobil listrik masih hal baru di Indonesia.

"Pertama sebetulnya ialah tetap larinya ke masalah gengsi. Bisa viral bagus dan diomongin oleh orang, itu adalah manafaat non ekonomis pertama yang dirasa," kata Marius kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Davigo Akan Luncurkan 2 Motor Listrik pada November 2022

Pegawai Dinas ESDM melakukan isi ulang daya di salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Senin (19/9/2022).Humas Dinas ESDM Provinsi Jateng Pegawai Dinas ESDM melakukan isi ulang daya di salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Senin (19/9/2022).

"Kedua memang kebanggaan berkontribusi terhadap lingkungan hidup. Jadi non ekonomis juga. Ketiga nantinya akan harus lari ke ekonomi walau masih kecil sekarang," kata dia.

Marius yang juga masuk Komisi Modifikasi Ikatan Motor Indonesia (IMI), mengatakan bahwa Permenhub No PM 15 Tahun 2022 bisa merangsang orang untuk mengonversi mobil listrik.

"Saat kita konversi segitu kita hemat yang tadinya bisa beli bensin Rp 2,5 juta per bulan sekarang jadi cuma Rp 300.000 kan keekonomian itu menguntungkan buat jangka panjang," kata dia.

"Lalu antisipasi berikutnya ialah orang akan lari ke listrik," ungkap Marius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau