Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Bakal Jadi Mobil Istana Kepresidenan di IKN

Kompas.com - 06/09/2022, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan upaya mencapai emisi karbon nol alias zero carbon emission di Indonesia lewat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memastikan Istana Kepresidenan akan mengadopsi kendaraan listrik.

Tidak terkecuali, Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) yang berada di kawasan Kalimantan. Bedanya, langkah elektrifikasi ini mencangkup kendaraan roda empat juga atau tak hanya sepeda motor.

“Kalau kendaraan roda empat kami berpikir itu digunakan ke IKN yang listrik, yang di sini (Istana di Jakarta) sebatas roda dua dan walaupun kami akan beli roda 4, itu kami akan lakukan di IKN secara bertahap, 2023-2024,” kata Heru dilansir KompasTV, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Diskon LCGC Bulan Ini, Calya Tembus Rp 5 Juta

Bukan hanya di IKN Nusantara, Heru mengatakan lima istana kepresidenan yang di Indonesia saat ini sudah mulai memakai EBT, yaitu Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring.

“Psokan listriknya renewable dan sudah mulai. dari kemarin diawali di Bogor, Cipanas dan sekarang di Jakarta, suplai dari Kamojang sudah 100 persen, dengan diterima sertifikat itu sudah 100 persen menggunakan EBT," kata dia.

"Termasuk di Bali dan Jogja,” jelas Heru.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Istana Kepresidenan disebut akan menjadi bagian dalam memerangi perubahan iklim, melalui perubahan sumber aliran listrik di Istana Kepresidenan yang berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) dengan emisi karbon nol/zero carbon emission.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Hybrid Bekas, Mulai Rp 200 Jutaan

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo turut memberikan apresiasi atas inisiasi yang dilakukan oleh Sekretariat Presiden dalam pemanfaatan EBT ini.

"Kami juga ingin membantu bagaimana istana juga bisa menggunakan kendaraan listrik maupun motor listrik dimana tentu saja dengan pergeseran transportasi yang tadinya berbasis pada BBM, yang berbasis energi impor, energi yang jauh lebih mahal, energi yang lebih kotor, digantikan dengan transportasi yang berbasis pada listrik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
lagi susah...kencengin ikat pinggang...ndak usah mikir2 ikn mulu


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau