Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsekuensi Mobil yang Biasa Konsumsi Pertamax Beralih ke Pertalite

Kompas.com - 24/07/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi memicu pengguna kendaraan, terutama mobil, migrasi ke jenis yang lebih murah seperti Pertalite.

Namun di lain sisi, hal ini menimbulkan efek buruk bagi kendaraan, khususnya keluaran baru yang memiliki spesifikasi mesin kompresi tinggi.

Menurut Kepala Bengkel Suzuki Pemuda Semarang Kusnadi, mobil-mobil baru di desain sesuai standar pabrikan untuk menggunakan bahan bakar nilai oktan minimal RON 92.

Bila tidak sesuai, atau di luar rekomendasi pabrikan,  maka ada konsekuensi menyangkut urusan mesin untuk jangka panjang. 

Baca juga: Seberapa Luas Kabin Penumpang Mobil Listrik Mungil Wuling Air ev?

"Produk mobil baru, bahkan LCGC dan lainnya, kompresi mesin sudah diatas 10:1, kalau dipaksa pakai bahan bakar oktan rendah kurang cocok," ucap Kusnadi, kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022). 

Lebih lanjut Kusnadi menjelaskan, kualitas bahan bakar jenis Pertalite kurang direkomendasikan karena bisa berpotensi menyebabkan mesin mobil ngelitik atau knocking.

Belum lagi efek lain yang cukup merugikan, seperti tarikan yang terasa berat, sampai bahan bakar yang lebih boros.  

"Paling gampang dilihat pas akselerasi mendadak mesin mobil terasa brebet atau nyendat," katanya. 

Baca juga: Efek Motor Matik Ganti Jenis BBM dari Pertamax ke Pertalite

Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Teguh Dwi Harianto mengatakan, penggunaan BBM di bawah RON 92 bisa berakibat filter bensin lebih cepat kotor karena proses pembakaran yang tak sempurna. 

"Pembakaran Pertamax dan Pertalite berbeda karena nilai oktan yang lebih tinggi ECU akan menyesuaikan pasokan bahan bakar ke injektor," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau