Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngomong Sendiri, Cara Atasi Ngantuk Saat Nyetir Mobil

Kompas.com - 04/07/2022, 19:01 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengemudikan mobil, tidak jarang pengemudi merasa jenuh dan mengantuk khususnya jika berkendara melalui jalan yang konstan dan statis seperti jalan tol.

Tidak jarang, hal ini menyebabkan kecelakaan yang berakibat fatal baik untuk pengemudi, penumpang, hingga pengguna jalan yang lain.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengemudi untuk mengantisipasi rasa kantuk tersebut. 

Baca juga: Bahas Berbagai Kesalahan Pengemudi Indonesia di Jalan Tol

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, bahwa tindakan antisipasi untuk menghindari kantuk adalah dengan melakukan istirahat berkala saat melakukan perjalanan, khususnya perjalanan jarak jauh.

Kemudian, satu metode yang mudah namun masih jarang dilakukan oleh pengemudi kendaraan roda empat ialah commentary driving.

Sony memaparkan, commentary driving merupakan metode berkendara di mana pengemudi berbicara sendiri saat sedang mengemudikan mobil, dengan menyebutkan potensi-potensi bahaya yang ditemui di area jalan.

Ilustrasi pengemudi wanitaunsplash.com/Jenny Ueberberg Ilustrasi pengemudi wanita

Baca juga: Video Honda Vario Pakai Pelat Nomor Modifikasi, Mirip Iron Man

Dengan cara ini, rasa kantuk bisa diantisipasi karena berbicara membuat pengemudi tetap aktif.

"Ini standar cara berkendara dengan defensive (proaktif), mudah tapi tidak banyak yang tahu. Walaupun tahu, tidak dilakukan karena merasa belum ada manfaatnya," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Cara tersebut bisa dilakukan untuk mencegah kantuk. Namun jika terlanjur mengantuk saat berkendara, perlu diingat bahwa tidak ada siasat yang bisa bekerja optimal selain beristirahat sejenak dan tidur.

Baca juga: Kejadian Lagi, Pengendara Motor Kena Abu Rokok

Mendengarkan musik di jalan, berbicara dengan penumpang, minum kopi, dan sebagainya memang dipercaya bisa menyiasati kantuk. Padahal, ini berpotensi menjadi penyebab kecelakaan.

"Menurut saya enggak aman, enggak boleh. Dia harus segera atur, di mana dia harus segera berhenti. Mengemudi maksimal tiga jam, lakukan perenggangan terhadap otot, saraf dan otak," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau