Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sederhana Cegah Tangki BBM Motor Karatan

Kompas.com - 03/07/2022, 18:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi para pemilik sepeda motor, penyakit tangki bahan bakar minyak (BBM) yang berkarat atau korosi menjadi permasalahan yang menjengkelkan.

Biasanya, penyakit ini kerap melanda jenis motor sport yang lebih sering mengidap penyakit ini. Sebab jika korosi sudah parah, kebocoran bisa saja terjadi.

Baca juga: Update Harga Aki Mobil Per Juli 2022

Apabila kebocoran tangki BBM sudah tidak bisa diperbaiki, satu-satunya solusi hanyalah mengganti tangki BBM dengan yang baru dan tentu butuh dana lebih banyak.

Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan bahwa salah satu tips mencegah tangki BBM berkarat yang paling sederhana adalah mengisinya hingga penuh.

"Isi bahan bakar secara full tank dan jangan biarkan bahan bakar mengendap di dalam tangki terlalu lama," kata Asep saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Pasalnya di dalam tangki bisa terjadi proses pengembunan jika sering dibiarkan kosong. Embun lantas menghasilkan air yang bisa menyebabkan karat dan korosi pada material logam tangki BBM.

Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Yos Sudarso, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (5/4/2022).ANTARA FOTO/MAKNA ZAEZAR via BBC INDONESIA Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Yos Sudarso, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (5/4/2022).

Asep menyarankan agar jangan menganggurkan sepeda motor, hal tersebut akan membuat bensin mengendap di tangki hingga hitungan pekan bahkan bulanan.

Disarankan untuk rutin memanaskan mesin motor minimal satu kali sehari. Cara tersebut akan membuat bahan bakar yang tersimpan dapat tidak mengendap dalam jangka waktu lama.

"Timbulnya karat di bagian dalam tangki terjadi secara bertahap dan tidak langsung. Biasanya, karat tersebut akan timbul beberapa tahun ke depan," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau