Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Safety Riding Naik Motor Tak Kenal Kata Jatuh Aman

Kompas.com - 21/06/2022, 17:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Naik motor merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Sebab hilang fokus dapat menyebabkan kecelakaan. Karena itu mengendarai motor perlu keterampilan berkendara yang baik.

Meski demikian di lapangan bisa terjadi hal di luar dugaan. Pengendara yang sudah hati-hati namun orang lain yang sembrono. Kecelakaan seperti jatuh, tertabrak, atau menabrak tidak bisa dihindari.

Baca juga: TVS Mulai Serius Garap Motor Listrik di Indonesia

Memang sebisa mungkin saat berkendara sebaiknya kita hindari hal-hal yang dapat membuat kita terjatuh. Namun tak ada salahnya juga untuk membekali diri dengan teknik jatuh yang aman.

Insiden Bupati Gianyar dan Istri jatuh dari motor saat akan meninjau TPS3R. Tangkapan layar Facebook Agus Mahayastra. Insiden Bupati Gianyar dan Istri jatuh dari motor saat akan meninjau TPS3R.

Sebab, setiap pengendara harus siap dengan risiko terjatuh saat mengendarainya. Bahkan, pebalap hebat sekelas MotoGP pun pernah mengalami jatuh dari atas motor.

Lantas jika suatu waktu kecelakaan tak dapat terhindarkan apa yang mesti dilakukan? Adakah hal yang bisa dilakukan seperti jatuh yang aman untuk menghindari cedera berat.

Baca juga: 28 Gerbang Tol di Jakarta yang Masuk Zona Ganjil Genap

Muhamad Arief Instruktur Yamaha Riding Academy, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, dalam safety riding sebetulnya tidak diajarkan untuk "jatuh aman" karena hal itu akan bertentangan dengan tujuan awal.

Bobby Nasution membonceng Dandim 02/01 Medan Kolonel Hindratno Devidanto berkeliling mengingatkan warga disiplin menerapkan protokol kesehatan.Dok. Humas Pemkot Medan Bobby Nasution membonceng Dandim 02/01 Medan Kolonel Hindratno Devidanto berkeliling mengingatkan warga disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Bakal Tes di Indonesia, Motor Listrik Yamaha E01 Cuma 20 Unit

"Bicara safety riding soal jatuh yang aman, sebetulnya di safety riding itu ilmunya ialah pencegahan. Jadi sebelum terjadinya kecelakaan. Jika sudah celaka namanya adalah accident riding artinya tidak aman," kata Arief kepada Kompas.com, di Sirkuit Sentul, Bogor, akhir pekan lalu.

Arief mengatakan, jikapun ada yang mengajarkan apa yang mesti dilakukan ketika jatuh maka hal itu bukan solusi. Sebab artinya pengendara sudah jatuh dan risiko yang dapat terjadi lebih besar ketimbang tidak jatuh.

"Di safety riding itu tidak mengenal mengenal kata darurat atau tiba-tiba. Contoh naik motor kecepatan 100kpj tapi di depan ada pasar, ketika ada orang lewat langsung mengerem keras, ngepot, tidak menabrak, tapi kalau di safety riding itu audah salah karena mengerem mendadak," katanya.

"Kasus tersebut pengendara itu sudah masuk dalam kondisi darurat. Kenapa safety riding tidak mengenal emergency atau tiba-tiba. Sebab sudah tahu ada pasar maka sebaiknya pelan-pelan," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau