Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamaha Indonesia Sebut Tidak Mudah Produksi Cip Semikonduktor

Kompas.com - 30/05/2022, 16:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis cip semikonduktor menyebabkan produksi sepeda motor Yamaha mengalami kendala. Sebab, komponen tersebut masih diimpor.

Adanya krisis ini menghambat produksi, sehingga pembelian motor menjadi inden. Pasalnya, tingginya jumlah permintaan tidak sebanding dengan jumlah produksi.

Baca juga: Pertama Kalinya, Yamaha Motor Meriahkan Java Jazz Festival 2022

Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, semikonduktor itu dipakai di beberapa industri, bukan hanya motor saja.

Yamaha FazzioKOMPAS.com/ADITYO WISNU Yamaha Fazzio

"Jadi, kelangkaan globalnya yang membuat dampak ke industri otomotif. Jadi, tidak bisa diapa-apakan lagi, selain berusaha dan menunggu," ujar Antonius, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Tapi, tidak mudah juga untuk memproduksi cip semikonduktor sendiri. Butuh investasi yang sangat besar untuk bisa membangun fasilitas pabrik tersebut.

Baca juga: Cara Kerja Suspensi Depan Yamaha Rilis Tricity 125, Motor Roda 3

Dyonisius Beti, Executive Vice President dan COO PT YIMM, mengatakan, semikonduktor itu adalah teknologi lain, bukan tidak bisa dilakukan produksinya oleh Indonesia.

Yamaha Fazzio Hybrid modifikasi di Indonesia International Motor Show 2022. KOMPAS.com/Gilang Yamaha Fazzio Hybrid modifikasi di Indonesia International Motor Show 2022.

"Sebab, itu investasinya puluhan miliar dolar. Pabrik-pabrik cip terbesar itu bukan hanya supply untuk motor atau otomotif, tapi juga segala industri microchip, seperti di handphone," ujar Dyonisius.

"Jadi, investasi ke Indonesia dari dulu sudah out. Jadi, Yamaha atau pabrik-pabrik lain tidak bisa bersatu untuk produksi cip. Tapi, kita bisa mulai lokalisasi untuk memakai beberapa sumber untuk meningkat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau