Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Bonceng Anak Pakai Sepeda Motor

Kompas.com - 25/05/2022, 18:51 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor merupakan alat transportasi paling populer. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sebanyak 84 persen kendaraan di Indonesia ialah motor.

Setiap rumah tangga setidaknya memiliki satu motor dan digunakan sekeluarga. Karena itu tak jarang anak kecil dibonceng menggunakan motor.

Baca juga: Menperin Bujuk Investasi Mobil Listrik dan Cip di Ajang WEF

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, cukup banyak kecelakaan lalu lintas fatal yang melibatkan anak di bawah umur saat sedang dibonceng.

Kesalahaan pengemudi motor yang bonceng anakKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Kesalahaan pengemudi motor yang bonceng anak

Sayangnya, kata Jusri, jarang ada yang mengekspos insiden-insiden tersebut sehingga tak memberikan suatu perubahan pola pikir di masyarakat.

“Perlu diketahui dengan menempatkan anak pada posisi depan baik berdiri atau pun duduk sama saja menjadikan anak sebagai tameng dari angin atau sesuatu hal lainnya yang bisa saja terlempar saat berkendara," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Evaluasi Mudik Lebaran, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun 40 Persen

Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA, & Community YIMM, mengatakan, Yamaha memberikan tips cara aman berkendara menggunakan motor khususnya saat membonceng anak kecil.

"Pemahaman dalam berkendara perlu menjadi perhatian utama, apalagi saat berkendara bersama anak," kata Anton belum lama ini.

Ilustrasi boncengan bersama keluargaDok. Yamaha Motor Bali Ilustrasi boncengan bersama keluarga

Berikut 10 tips aman berkendara mengunakan motor bersama anak:

1. Gunakan perlengkapan berkendara untuk anak

Perlengkapan berkendara disesuaikan dengan ukuran anak, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu

2. Posisikan Anak Tepat di Belakang Pengendara

Disarankan posisi anak berada tepat di belakang pengendara dan hindari posisi anak di depan pengendara karena dapat mengganggu konsentrasi berkendara, selain itu agar anak terhindar dari angin dan debu.

Baca juga: Menperin Bujuk Investasi Mobil Listrik dan Cip di Ajang WEF

3. Pastikan anak siap dibonceng

Pastikan postur tubuh dan umur anak siap untuk dibonceng. Jika postur tubuh anak masih terlalu kecil dan tidak siap, sebaiknya tidak berkendara berdua dengan anak dan lebih disarankan untuk naik kendaraan umum ataupun roda empat.

4. Pastikan pegangan anak sudah kuat

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau