JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor merupakan alat transportasi paling populer. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sebanyak 84 persen kendaraan di Indonesia ialah motor.
Setiap rumah tangga setidaknya memiliki satu motor dan digunakan sekeluarga. Karena itu tak jarang anak kecil dibonceng menggunakan motor.
Baca juga: Menperin Bujuk Investasi Mobil Listrik dan Cip di Ajang WEF
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, cukup banyak kecelakaan lalu lintas fatal yang melibatkan anak di bawah umur saat sedang dibonceng.
Sayangnya, kata Jusri, jarang ada yang mengekspos insiden-insiden tersebut sehingga tak memberikan suatu perubahan pola pikir di masyarakat.
“Perlu diketahui dengan menempatkan anak pada posisi depan baik berdiri atau pun duduk sama saja menjadikan anak sebagai tameng dari angin atau sesuatu hal lainnya yang bisa saja terlempar saat berkendara," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Evaluasi Mudik Lebaran, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun 40 Persen
Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA, & Community YIMM, mengatakan, Yamaha memberikan tips cara aman berkendara menggunakan motor khususnya saat membonceng anak kecil.
"Pemahaman dalam berkendara perlu menjadi perhatian utama, apalagi saat berkendara bersama anak," kata Anton belum lama ini.
Berikut 10 tips aman berkendara mengunakan motor bersama anak:
1. Gunakan perlengkapan berkendara untuk anak
Perlengkapan berkendara disesuaikan dengan ukuran anak, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu
2. Posisikan Anak Tepat di Belakang Pengendara
Disarankan posisi anak berada tepat di belakang pengendara dan hindari posisi anak di depan pengendara karena dapat mengganggu konsentrasi berkendara, selain itu agar anak terhindar dari angin dan debu.
Baca juga: Menperin Bujuk Investasi Mobil Listrik dan Cip di Ajang WEF
3. Pastikan anak siap dibonceng
Pastikan postur tubuh dan umur anak siap untuk dibonceng. Jika postur tubuh anak masih terlalu kecil dan tidak siap, sebaiknya tidak berkendara berdua dengan anak dan lebih disarankan untuk naik kendaraan umum ataupun roda empat.
4. Pastikan pegangan anak sudah kuat
Pastikan pegangan tangan anak sudah kuat. Jika anak belum bisa berpegangan dengan kuat, bisa gunakan alat pengikat tambahan dengan bahan yang aman dan nyaman agar tidak mudah terjatuh.
5. Pastikan posisi kaki anak saat berkendara
Saat dibonceng, beri penjelasan kepada anak agar kaki anak tidak terbuka lebar (mengangkang) agar terhindar dari bahaya tabrakan atau terbentur oleh kendaraan lain
6. Atur kecepatan pengendara
Jaga kecepatan aman saat berkendara dan lakukan akselarasi serta pengereman secara halus agar anak tidak mudah bergerak.
Disarankan berkendara dengan gaya eco riding yang dapat dipantau melalui eco indicator, selain laju motor lebih stabil juga membuat konsumsi bahan bakar lebih irit.
Baca juga: Honda Pilih Hybrid Sebelum Masuk ke Mobil Listrik Murni
7. Kondisi anak
Pastikan anak dalam kondisi prima. Jika anak mengantuk sebaiknya berhenti dahulu karena ini akan membuat keseimbangan berkendara berkurang
8. Atur waktu, kondisi, dan jarak berkendara bersama anak
Usahakan waktu tempuh tidak terlalu lama untuk mencegah kelelahan pada anak. Gjalur alternatif jika jalur utama ramai atau macet agar waktu tempuh semakin cepat
9. Patuhi peraturan lalu lintas
Selain untuk keselamatan, kebiasaan mematuhi lalu lintas secara tidak langsung akan mengajarkan kedisiplinan pada anak sedini mungkin.
10. Gunakan motor yang ramah untuk anak
Untuk berkendara bersama keluarga gunakan sepeda motor yang ramah untuk anak. Salah satunya yang punya tempay pijakan buat kaki anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.