Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Teknik Pas Mengemudikan Mobil di Jalan Beton

Kompas.com - 13/05/2022, 10:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Saat berkendara ke berbagai tempat tidak hanya melintasi jalan beraspal saja, ada pula jalan yang terbuat dari beton. Jalan tol menjadi contoh jalan yang kerap dilapisi dengan beton.

Melintas di ruas jalan yang berlapis aspal dan beton akan ada pengalaman atau sensasi yang berbeda satu sama lain.

Mulai dari kenyamanan berbeda, daya cengkram ban hingga suara yang ditimbulkan saat ban bergesekan dengan jalan.

Baca juga: Sedang Pamer Mesin, Motor Pemuda Ini Malah Terbakar

Maka dari itu, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan oleh pengemudi saat melintas di jalan beton.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan jika jalan beton membuat traksi ban kurang baik dan memiliki tingkat kebisingan yang tinggi.

“Beton sekarang banyak digunakan dikarenakan durabilitas yang lebih panjang dari aspal. Namun kebisingan tinggi, traksi ban dengan jalan tidak sebaik di aspal,” kata Marcell kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Lokasi Kecelakaan karambol libatkan empat bus, satu truk dan satu mobil terjadi di Jalan Tol 513.800 B, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/Polres Karanganyar Lokasi Kecelakaan karambol libatkan empat bus, satu truk dan satu mobil terjadi di Jalan Tol 513.800 B, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Selain itu, jalan beton juga dapat mengecoh visibilitas pengendara karena tidak berwarna gelap. Hal ini membuat jalan beton kurangnya kontras dari marka jalan yang ada.

Agar berkendara lebih aman saat melintasi jalan beton, Marcell  mengimbau pengemudi harus memperhatikan kondisi jalan serta menjaga jarak aman.

Baca juga: Kembali Dibuka, Berikut Lokasi Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini

Untuk jarak aman yang dianjurkan yaitu minimal 3 detik dengan kendaraan yang ada di depan. Kemudian tambahkan detik-detik jeda tambahan jika visibilitas menurun atau jalan jalan licin. 

“Dengan membuat jarak antar kendaraan lain, pengendara dapat bertindak dan berhenti tepat waktu bila terdapat potensi bahaya,” kata Marcell.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau