JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan terakhir data dari BMKG meliris adanya peningkatan tinggi cuaca di wilayah Jabodetabek dari 34 derajat sampai dengan 36,1 derajat celsius.
Cuaca panas dapat menurunkan konsentrasi saat berkendara. Saat kondisi seperti itu, dalam kasus ekstrem berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Formula E Diharap Bisa Perbesar Momentum Era Elektrifikasi Indonesia
Budiyanto, pemerhatin masalah transportasi dan hukum, mengatakan, kondisi terlalu panas dapat bahkan gejala heat stroke atau peningkatan suhu tubuh secara mendadak.
"Ingat bahwa dalam kondisi apapun pada saat kita mengemudikan kendaraan bermotor dibutuhkan konsentrasi penuh. Kondisi konsentrasi dapat terbangun apabila kondisi tetap prima atau fit," kata Budiyanto, Rabu (11/5/2022).
"Sehingga dengan adanya anomali perubahan cuaca dan tren adanya peningkatan kepad semua pihak pada saat beraktivitas di luar termasuk pengendara kendaraan bermotor," katanya.
Khusus yang berkendara menggunakan sepeda motor pada saat suhu panas terik, tentu menjadi tantangan tersendiri. Apalagi ditambah dengan kemacetan, serta gangguan eksternal di jalan.
Baca juga: Masih Tersedia, Ini Cara Beli Tiket Formula E Jakarta
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ketika berkendara dalam suhu panas terik, pengendara motor sebaiknya memperhatikan riding gear (kelengkapan berkendara).
Selain merupakan faktor keamanan, pengendara juga harus memperhatikan kenyamanan juga.
“Jangan sampai terlalu aman malah saat digunakan tidak nyaman sehingga berkendaranya menjadi tidak bebas dan mengganggu konsentrasi,” ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.