Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Jadi Salah Satu Indikasi Penjualan Mobil Tahun Ini

Kompas.com - 11/05/2022, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai bahwa penjualan kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun ini bisa naik apabila pertumbuhan ekonomi nasional di 5 persen.

Mengingat, berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (9/5/2022) kemarin tercatat bahwa perekonomian Indonesia di triwulan pertama tahun 2022, tumbuh 5,01 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya.

Sehingga, ini menjadi sinyal baik bagi industri otomotif nasional yang ada pada tren positif setelah terdampak pandemi Covid-19 sepanjang periode 2019-2020 lalu.

Baca juga: Arus Balik di Gerbang Tol Kalikangkung Lebih Ramai Ketimbang Arus Mudik

Aktivitas pekerja pada proses produksi di sektor industri otomotif, Jakarta, Senin (14/9/2020).Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Aktivitas pekerja pada proses produksi di sektor industri otomotif, Jakarta, Senin (14/9/2020).

"Pertumbuhan sekarang kan baru 5,01 persen, artinya baru dibuka sedikit saja sudah mulai menggeliatnya cepat ekonomi kita itu," kata Yannes dilansir Antara, Senin.

"Mudah-mudahan tidak terjadi pandemi berikutnya. Jadi percepatannya akan lebih dari yang sudah-sudah," tambah dia.

Yannes mengingatkan bahwa Bank Indonesia (BI) menargetkan ekonomi nasional tumbuh 4,5 hingga 5,3 persen dari proyeksi awal sebesar 4,7 hingga 5,5 persen untuk keseluruhan tahun 2022.

Ia optimis proyeksi penjualan mobil baru dari asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang mencapai 900.000 unit pada tahun ini bisa terlampaui.

Baca juga: Grup Astra Capai Rekor Penjualan Mobil di Maret 2022

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

"Artinya prediksi Gaikindo bisa 900.000 sampai 1 juta unit pada akhir tahun, itu sangat mungkin tercapai. Apalagi kalau pertumbuhannya (ekonomi nasional) bisa menembus 5,6 persen," kata dia.

Senada dengannya, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan bila pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2022 yang berada di level 5 persen menjadi indikator naik-turun penjualan kendaraan bermotor.

Apabila bisa dipertahankan terus, penjualan otomotif akan bisa terus di keadaan yang positif.

"Apalagi nanti akan ada model-model baru, pameran-pameran otomotif, suku bunga dipertahankan tetap rendah, dan lain lain," katanya.

Dalam kesempatan sama, Yannes berpendapat peningkatan penjualan otomotif di kuartal selanjutnya dipengaruhi oleh faktor kebijakan dari sisi pemerintah serta langkah yang dilakukan dari sisi industri otomotif.

Baca juga: Formula E Diharap Bisa Perbesar Momentum Era Elektrifikasi Indonesia

Ilustrasi penjualan mobil.AUTONEWS Ilustrasi penjualan mobil.

"Selama pemerintah bisa mengerem dulu soal pajak, Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) ini direm dulu dan tidak dinaikkan kembali ke sebelum pandemi COVID-19 sampai akhir tahun, masyarakat yang sudah berhitung di awal akan lebih tertarik untuk mengonsumsi kendaraan bermotor baru," kata Yannes.

Jika harga kendaraan bermotor tidak terjadi eskalasi akibat kebijakan PPnBM, maka industri otomotif kemungkinan akan menjual bahkan memproduksi kendaraan-kendaraan dengan stok desain yang tersedia hingga akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau