Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Disarankan Mudik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan

Kompas.com - 17/04/2022, 07:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Lebaran 2022, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat untuk mudik lebih awal guna menghindari risiko kemacetan lalu lintas.

“Kami menyarankan masyarakat kalau bisa mudiknya lebih awal. Mulai tanggal 25 atau 26 April,” ucap Budi dalam keterangannya dikutip Kompas.com, Sabtu (16/4/2022).

Kemenhub bersama pemangku kepentingan diantaranya Korlantas Polri dan Jasa Marga juga terus melakukan koordinasi dan melakukan simulasi penanganan lalu lintas, khususnya di jalan tol.

Baca juga: DAMRI Sudah Jual 12.000 Tiket Mudik Lebaran 2022

Rekayasa lalu lintas yang disiapkan untuk mengantisipasi macet pada saat arus mudik Lebaran 2022 yaitu contra flow, one way, hingga ganjil genap.

“Kita mencarikan jalan yang paling baik agar mudiknya aman, nyaman dan sehat itu berjalan dengan baik,” ucap Budi.

Sementara itu, Kakorlantas Irjen Pol Firman Shantyabudi menyatakan siap berkoordinasi dan terus memonitor kondisi lalu lintas jelang masa mudik Lebaran.

“Petugas di lapangan akan terus membuka diri mengikuti dan menerima arahan. Terus terang saja ini sifatnya dinamis sesuai kondisi di lapangan,” kata Firman.

Menurut Firman, Polri akan menggunakan data-data terkini di lapangan terkait kondisi lalu lintas dan volume kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang mungkin timbul akibat kesalahan dalam mengambil kebijakan.

Baca juga: Selain Kuota, Kemenhub Juga Tambah Kota Tujuan Mudik Gratis

“Supaya petugas di lapangan juga bisa dengan tepat waktu menentukan cara bertindaknya, baik dari tempat maupun waktu. Kami akan terus berkoordinasi,” ucapnya.

Sebagai informasi, pada tahun ini diperkirakan terdapat sebanyak 85,5 juta orang yang akan mudik Lebaran 2022. Dari total pemudik tahun ini, sebanyak 14,3 juta di antaranya merupakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau